SENYUM BAHAGIA : Masyarakat rela antre di Lapangan Kodam V Brawijaya untuk mendapatkan uang kertas baru demi berlebaran di kampung halaman, Selasa (21/5). DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Surabaya (BI) memulai penukaran uang kertas baru bagi masyarakat.

Kali ini, penukaran secara massal itu dilakukan di Lapangan Kodam V Brawijaya Surabaya, Selasa (21/5) dan berlangsung hingga Kamis (23/5) mendatang.

Dibuka Kepala Perwakilan BI Surabaya, Difi Ahmad Johansyah bersama Kasdam V Brawijaya, Brigjen Bambang Ismawan serta pimpinan perbankan di Surabaya.

Per hari, BI melayani 1.300 orang dengan dibantu 13 bank yang ikut ambil bagian dari program layanan uang baru ini setiap harinya. Masing-masing bank melayani 100 penukar.

Panas terik tidak dirasa demi uang baru. DUTA/endang

Masyarakat diberi kesempatan untuk menukarkan uang maksimal satu paket. Satu paket senilai Rp 3.700.000 dengan rincian satu bendel Rp 2.000, satu bendel Rp 5.000, satu bendel Rp 10.000 dan satu bendel Rp 20.000.

Sejak pukul 06.00 WIB, masyarakat pun sudah antre di lokasi. Mereka mengambil nomor antrean yang sudah ditentukan panitia beserta nomor tenda bank yang harus dituju.

Mereka dengan tertib duduk di bawah tenda dan juga di bawah pohon untuk mendapatkan giliran panggilan yang mulai dibuka pukul 09.00 WIB.

Kepala Perwakilan BI Surabaya, Difi Ahmad Johansyah mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir tidak kebagian pecahan uang baru. Karena BI menyediakan uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luas.

Senang begitu sudah dalam antrean menuju loket bank. DUTA/endang

Ada 471 loket penukaran uang baru di 68 perbankan di Jawa Timur yang siap melayani. Tidak hanya itu, BI juga menyiapkan penukaran di rest area – rest area yang ada di Jawa Timur.

“Tukar uang di bank itu lebih aman. Menghindari jumlah uang yang kurang dan adanya uang palsu yang diselipkan di uang itu,” jelasnya.

Tahun ini proyeksi kebutuhan uang baru di masyarakat Jawa Timur sebesar Rp 33,4 triliun naik 14,8  persen dari tahun lalu yang sebesar Rp 29,1 triliun.

Sementara di Surabaya kebutuhan diprediksi juga mengalami kenaikan dari Rp 14,9 triliun pada 2018 kini mencapai Rp 17,1 triliun. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry