Tampak Apel Kesetiaan mempertegas komitmen NU terhadap NKRI dan siap berada di garda terdepan jika NKRI diganggu. (FT/IST)

KEBUMEN | duta.co –  Puluhan ribu warga Nahdlatul Ulama (NU) se-Jawa Tengah menggelar Istighotsah dan Apel Kesetiaan terhadap NKRI dan Pancasila sebagai Dasar Negara. Acara digelar dari Sabtu sampai Ahad (16/4/2017) di Pantai Petanahan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Apel kesetiaan ini perlu untuk mempertegas komitmen NU terhadap NKRI dan siap berada di garda terdepan jika NKRI ini mendapat gangguan dari sejumlah pihak yang cenderung anti Pancasila dan NKRI. Mengingat akhir-akhir ini gerakan anti-NKRI semakin massif.

“Selama ini kami mungkin terlihat diam, kali ini kami buktikan bahwa kami selalu bergerak  demi agama bangsa dan negara, kami tunjukkan bahwa NU tidak akan tinggal diam demi NKRI,” demikian disampaikan M Muzammil Ketua Panitia Istighotsah dan Apel Akbar PWNU Jawa Tengah, di lokasi Apel Kesetiaan.

KH As’ad Said Aly yang bertindak sebagai Irup dalam Apel Kesetiaan Kader Penggerak NU (FT/IST)

KH As’ad Said Aly yang bertindak sebagai irup dalam apel kesetiaan kader penggerak NU ini, mengatakan, bahwa NU siap mempertaruhkan segalanya demi NKRI. Menurut Kiai As’ad, sekarang ini ada kelompok masyarakat yang menuduh pemerintahan Indonesia thoghut (syetan).

“Padahal sesungguhnya merekalah yang thogho (kelewat batas red.). Sudah mendapat kekuasaan, kesempatan hidup, makan dan minum di Indonesia, sudah ada negara, Pancasila dan NKRI, tapi masih mau ideologi lain, khilafah. Merekalah yang jelas-jelas mau mengganti Pancasila dan NKRI. Kalau begitu, hadapi dulu NU,” tegas Kiai As’ad di depan puluhan ribu peserta Apel Kesetiaan, Ahad (16/4/2017).

NU selalu hadir tepat pada waktunya. Saat ini NKRI dan Pancasila sedang menghadapi ancaman serius. Ada kelompok  yang sibuk mengerek bendera khilafah, menggelar aksi Masirah ‘berkedok’ Panji Rasulullah. Padahal, semua umat Islam paham, bahwa Rasulullah saw. tidak pernah mengibarkan bendera tersebut, selain waktu perang.

“Ini pertanda mereka sudah mengajak perang. Sebagai warga NU wajib hukumnya menegakkan NKRI, menjaga Pancasila sebagai asas bersama dalam berbangsa dan bernegara. Kami warga NU berharap pemerintah paham akan bahaya ini,” tegas salah seorang peserta Apel Kesetiaan.

Menurut Muzammil gerakan terorisme oleh kelompok-kelompok radikalisme berbaju agama yang anti-NKRI dan Pancasila sudah merebak di sejumlah daerah, termasuk yang terbaru di Polres Banyumas yang menyerang tiga orang polisi. Ini sudah sangat mengkhawatirkan.

“Oleh karena itu sudah saatnya kami harus bersikap tegas dan juga meminta pemerintah tegas terhadap kelompok radikal tersebut termasuk, berani bertindak kepada ormas-ormas yang jelas anti NKRI dan Pancasila,” katanya.

Ia menyatakan, apel akbar kader NU se-Jawa Tengah itu diadakan secara spontanitas melihat perkembangan yang terjadi akhir-akhir ini. “Acara diawali dengan doa bersama pada Sabtu malam di tepi Pantai Petanahan dan Ahad paginya Apel Kesetiaan para kader,” kata salah satu Wakil Ketua PWNU Jawa Tengah ini.

Sabtu (15/04) malam, Pantai Petanahan sudah tampak berjubel puluhan ribu warga Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah. “Ada sekitar 10 ribu santri dan kader dari NU Jawa Tengah yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini. Dari sini kader-kader NU akan mensosialisasikan gerakan tersebut ke daerah masing-masing. Kita jaga serapat mungkin NKRI dari segala bentuk rongrongan,” ujar Muzammil. (rif)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry