Tumpeng buku raksasa dipotong sebagai simbol adanya perpustakaan bernama lautan ilmu sebagai jantung sekolah, Senin (14/8) Duta/Agus Salim Luthfi

GRESIK | duta.co – Perpustakaan sekolah, merupakan sarana untuk mendukung proses terbentuk masyarakat yang cerdas, sebab posisi yang strategis dalam masyarakat pembelajar. Perpustakaan bertugas mengumpulkan mengelola dan menyediakan rekaman pengetahuan untuk dibaca dan dipelajari. Namun secara realita, masyarakat dalam memanfaatkan perpustakaan masih sangat rendah.

Langkah pemerintah menaikkan target sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 atau K-13 perlu diikuti dengan penyediaan sarana dan prasarana yang memadai. Ketersediaan buku dan kemampuan para guru menjalankan Kurikulum 2013 adalah hal yang perlu dipersiapkan secara matang. Sarana penunjang untuk Kurikulum 2013 seperti penambahan ruang kelas, laboratorium, dan perpustakaan.

Berbarengan dengan lahirnya HUT Pramuka ke -56 Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama Trate Putri Gresik mengimplementasikan literasi kurikulum 2013 (K13). Dengan merubah perpustakaan yang mempunyai sarana nyaman dan fasilitas yang mendukung seperti panggung ekspresi untuk kenaikan level minat baca pada siswanya. Panggung ekpresi ini merupakan ajang siswa mengajukan ke guru untuk naik level dengan menceritakan apa yang telah dibacanya.

Jika naik level siswa akan diberi pin yang nantinya ditukar dengan poin nilai pada ujian sekolah sebesar 10 poin. Hal ini merupakan wujud sekolah mengikuti program literasi nasional, dimana perpustakaan menjadi jantung sekolah dan upaya sekolah berbasis literasi. “Perpustakaan yang bernama Lautan Ilmu ini menjadikan nama yang tidak menakutkan pada siswa. Sedangkan tumpeng buku merupakan sumbangan siswa sebanyak 1.900 buku,” terang Endah Retnangsih Kepala Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama Trate Putra Gresik.

Dalam pantauan dilapangan, terlihat satu tumpeng yang terbuat dari ratusan buku bacaan dan 19 tumpeng kecil diarak para siswa. Seperti halnya pemotongan tumpeng pada umumnya yang juga di lakukan pemotongan pada ujung tumpeng. Secara simbolis diberikan kepada kepala Madrasah sebagai diresmikannya perpustakaan bernama Lautan Ilmu.

Sementara itu, Kris Aji AW, Ketua Yayasan Masyarakat Pecinta Sejarah dan Budaya Gresik (Mataseger) bahwa minat baca masyarakat sangat minim. Disadari atau tidak, gerakan mandiri dalam mensukseskan program literasi, dengan membuat perpustakaan juga sangat rendah. Belum lagi berbicara minat baca, untuk itu harus dimulai dari Sekolah Dasar karena masih ada harapan. Perpustakaan yang tematik dan unik inilah yang diharapkan bisa menjadi peningkatan minat baca program literasi.

“Selama ini pemerintah untuk meningkatkan literasi terkesan hanya seremonial saja,  lantas apa hasilnya?. Survei minat baca Indonesia sangat parah hanya 0,01 persen, untuk itu penting adanya gerakan mandiri dalam mensukseskan literasi yang tidak hanya membaca dan menulis saja, namun juga dibarengi dengan riset dan pengelompokan pembelajar atau level bacaan,” pungkasnya. gus

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry