PRODUK BARU: Presdir Sugeng Kurniawan (kanan), Preskom Kindarto Kohar (tengah) dan Komisaris Jamin Tjandraiden Direktur melihat beberapa produk PT Trias Sentosa Tbk yang terus melakukan added value (duta.co/imam)

SURABAYA | duta.co – PT Trias Sentosa Tbk. (TRST) selain menggenjot produk added value,  perseroan juga terus memperluas penetrasi pasar ekspor khususnya ke kawasan Asia selain Jepang. Jika sebelumnya komposisi penjualan ekspor perseroan sekitar 40%, nantinya ditingkatkan menjadi 44%.

“Tahun lalu yang tumbuh adalah penjualan di kawasan Australia, Eropa, dan Jepang. Pasar di Jepang sangat kuat, bahkan saat ini memberikan kontribusi sekitar 4% dari total penjualan perseroan,” kata Presiden Direktur Trias Sentosa, Sugeng Kurniawan.

Sepanjang tahun 2016, perseroan mencatat penjualan bersih sebesar Rp 2,249 triliun. Angka ini turun 8,5% dibandingkan penjualan bersih tahun sebelumnya. Pencapaian ini dipengaruhi oleh rendahnya harga bahan baku sebagai akibat dari harga minyak mentah dunia yang masih relatif rendah, dan juga dipengaruhi persaingan industri yang ketat.

“Tahun 2016 belum menunjukkan perkembangan permintaan pasar yang berarti, dan masih dipengaruhi harga komoditas yang mulai bergerak. Sektor Industri Flexible Packaging semakin kompetitif, pengaruh dari perdagangan bebas dan kelebihan kapasitas dunia khususnya polyester, juga dipengaruhi turunnya harga minyak mentah dunia. Tingginya harga gas dalam negeri dan kenaikan UMR juga menjadi faktor yang memberi tekanan pada biaya produksi,” jelas Sugeng.

Meski demikian, pihaknya optimistis kinerja tahun ini akan lebih baik dibanding tahun lalu. Sayangnya, dia enggan menyebut target yang dipatok perseroan. Sementara itu laba tahun berjalan perseroan pada 2016 mengalami peningkatan sebesar 33,5% menjadi Rp33,79 miliar.

Pencapaian ini merupakan pengaruh dari manfaat pajak tangguhan pada tahun 2016, dimana perseroan telah mengikuti program revaluasi aset fiskal yang diadakan oleh pemerintah Indonesia, dengan salah satu tujuan untuk meningkatkan daya saing perseroan di masa mendatang.

“Dengan kinerja ini, pada RUPS kali ini menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 14,040 miliar atau Rp 5 per lembar saham untuk dibayarkan sebagai dividen tunai,” pungkasnya.

Olah Limbah Jadi Bahan Baku

Trias Sentosa terus berupaya untuk menghasilkan produk yang bisa memberikan nilai tambah (added value), selain juga memiliki nilai sosial dan lingkungan. Hal ini terwujud dengan diliriknya proyek daur ulang limbah plastik, hasil kerja sama perseroan dengan salah satu perusahaan multinasional di Indonesia yang bergerak di industri consumer goods.

Sugeng Kurniawan mengatakan, kerja sama yang dilakukan tersebut lebih cenderung kepada proyek nirlaba, dimana sebagai wujud kontribusi perseroan dalam usaha mengurangi sampah dan pelestarian lingkungan hidup.

“Perusahaan multinasional yang notabene cukup concern dalam hal lingkungan ini mungkin melihat perseroan sudah berpengalaman di bidang pengolahan plastik dan film. Jadi mereka memercayakan pilot plant ini kepada kami,” katanya.

Dipaparkannya, model kerja sama yang dimaksud, dimana perseroan akan dipercaya untuk mengolah limbah sampah plastik menjadi butiran plastik yang akan dimanfaatkan sebagai pendukung bahan baku plastik kemasan produk perseroan.

“Untuk investasi mereka yang melakukan, kita hanya mengolah limbah plastik. Mungkin nantinya hasil produksi ini akan diserap untuk produk kemasan plastik produknya,” papar Sugeng yang menyebut pilot plant tersebut akan mulai beroperasi pada kuartal I tahun 2018.

Perseroan tahun ini juga menbah mesin produksi untuk produk metallizer yang mulai beroperasi tahun ini dengan investasi sebesar Rp 50 miliar.

“Digenjotnya produk added value juga merupakan strategi perseroan di tengah ketatnya persaingan di pasar, karena besarnya supply dibanding demand. Tahun depan, kami juga merencanakan menambah kapasitas produksi hingga 3 line produksi dengan kapasitas sebesar 2.000-2.500 ton per tahun untuk satu line produksi,” ujarnya. (imm)

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry