JAMBRET: Kompol Noerijanto, Kapolsek Tegalsari menunjukkan tersangka berikut barang bukti hasil penjambretandi Mapolsek. Duta/Tunggal Teja

SURABAYA | duta.co – Suara merdu dan piawai dalam memainkan alat musik sebenarnya menjadi potensi tersendiri bagi pria asal Yogyakarta ini. Namun hal itu tak dimanfaatkan dengan baik oleh Rizal Riskyawan pemuda berusia 19 tahun.

Tiga tahun merantau di Surabaya, pemuda yang kos di Jl Joyoboyo ini menekuni profesi sebagai pengamen. Lantaran penghasilan sebagai pengamen tak menentu, Rizal akhirnya mengaku terpaksa menjambret bersama satu orang rekannya bernama Irul (DPO).

Aksinya bermula saat Rizal berboncengan dengan Irul menggunakan motor milik teman Irul berkeliling mencari sasaran. Obyek yang mereka sasar adalah perempuan yang sedang melintas sendiri di jalan sepi.

“Korban rata-rata perempuan mas, soalnya pasti gak akan melawan, apalagi sendiri pakai motor malam-malam,” aku Rizal.

Meskipun sudah tiga tahun di Surabaya, Rizal baru mengakui jika diamerupakan ‘pemain’ baru dalam tindak kriminal jalanan. Rizal dan rekannya baru dua kali melakukan aksinya. Terakhir ia beraksi di Jl Gubernur Suryo.

“Saat itu pelaku ini dikejar korbannya dari Jl Gubernur Suryo-Panglima Sudirman hingga Urip Sumoharjo. Korban kemudian menyalakan klakson sambil berteriak jambret, sontak hal itu didengar oleh Tim Anti Bandit Polsek Tegalsari. Maka kami pun turut mengejar pelaku,” terang Kompol Noerijanto, Kapolsek Tegalsari, Kamis (27/4).

Korban yang gigih mengejar pelaku, akhirnya menabrakkan motornya hingga membuat kedua pelaku terjatuh. “Satu pelaku yang jatuh terguling ini berhasil kami tangkap, sedangkan pelaku lain berhasil menguasai motor dan kabur lewat Jl Tumapel,” imbuh Noerijanto.

Kini polisi tengah memburu rekan Rizal yang berhasil kabur. “Saat ini identitas dan ciri-ciri pelaku sudah berhasil diidentifikasi,” pungkasnya. tom/gal

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry