Pengumuman sudah terbaca di hampir seluruh pelosok desa di Jawa Timur. Baik di musholla, Masjid maupun pondok pesantren. (FT/pictaram)

SURABAYA | duta.co  – Sederet persoalan bangsa dan kian menumpuk problem lainnya, tak bisa diselesaikan hanya mengadalkan rasionalitas, tindakan semata. Bagi para ulama pesantren, ikhtiar bathiniah harus juga mengiringi ikhtiar duniawiyah, untuk membangkitkan semangat keumatan. Hal itu diwujudkan dengan akan diadakannya Istighotsah Kubro, yang dilakukan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, di GOR Delta Sidoarjo, pada Ahad, 9 April 2017, pk 06.00 WIB, mendatang.

Untuk menjaga kemurnian niat, acara istighotsah ini tidak menyediakan waktu pidato bagi pejabat. Temanya jelas, ‘Mengetuk Pintu Langit Menggapai Nurulloh’. Kini seluruh nahdliyin di Jawa Timur sudah siap memenuhi GOR Delta Sidoarjo.

“Ada sejuta umat yang diperkirakan akan hadir. Selain itu juga ada ribuan kiai pengasuh pesantren yang hadir ikut berdoa,” ujar KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah, Ketua PWNU Jawa Timur, Senin (27/03/2017), sebelum rapat pleno persiapan panitia.

Menurut Kiai Mutawakkil, istighotsah akbar ini dimulai sejak pagi atau setelah Salat Subuh, hingga siang hari. Sebanyak sembilan Kiai Khos atau Kiai Sepuh diundang untuk memimpin doa secara bergantian.

Sembilan Kiai Khos yang akan hadir di antaranya adalah Rais Aam PBNU KH Maruf Amin, KH Zainuddin Jazuli dan KH Nurul Huda Djazuli (Ploso, Kediri), KH Anwar Manshur, (Pesantren Lirboyo Kediri),  KH Nawawi Abdul Jalil (Sidogiri, Pasuruan). Selain itu, KH Kholil As’ad dan KH Ahmad Azaim al-Ibrohimy Situbondo, KH Miftachul Akhyar (Surabaya), KH Agoes Ali Masyhuri, KH Sholeh Qosim (Sidoarjo) dan KH Fachri Abdullah Schall (Bangkalan).

Yang menarik, kata pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong Probolinggo, untuk menjaga kemurnian istighotsah, pejabat yang hadir dalam acara ini tidak akan diberikan panggung untuk memberi sambutan. “Jadi sambutan hanya akan disampaikan oleh Ketua Panitia serta Mauidhoh Hasanah dari Rois Aam PBNU,” tegas kiai Mutawakkil.

Untuk menampung peserta istighotsah, panitia juga menyiapkan lokasi parkir GOR. “Kalau semua masuk GOR Sidoarjo kami perkirakan tidak akan menampung. Jadi, parkir GOR juga akan kami gunakan, nanti akan kami pasang layar besar di parkir GOR sehingga para jemaah tetap bisa mengikuti dari luar GOR,” bebernya.

Diakui Kiai Mutawakkil, istighotsah kubro ini digelar sebagai tindak lanjut hasil pertemuan para ulama yang digelar di Lirboyo , belum lama ini. “Istighotsah ini merupakan bentuk kepedulian NU terhadap persoalan kebangsaan,” pungkasnya.

Selain itu, Istighotsah Kubro sebagai perwujudan dari kegelisahan para ulama pesantren akan berbagai persoalan bangsa, menyusul adanya pertemuan 99 Kiai Khos di Sarang Rembang. Dalam pertemuan tersebut, menghasilkan Risalah Sarang, yang intinya bagi para ulama pesantren mengedepankan ikhtiar guna mendekatkan diri kepada Allah swt. (@canu_jatim)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry