ANGGOTA DPRD Jombang, dari Komisi B, saat sidak di gudang Bulog, Dapur Kejambon, Jombang. (DUTA/ NURUL YAQIN)

JOMBANG | duta.co – Sering adanya beras pra sejahtera (Rastra) yang tidak layak konsumsi memantik reaksi anggota DPRD Jombang. Kamis (10/8), anggota Komisi B DPRD Kabupaten Jombang mengadakan inspeksi mendadak (sidak) di
gudang Bulog Sembung, Tunggorono dan Dapurkejambon, Jombang.

Dalam sidaknya, wakil rakyat iniĀ  melihat beras yang disimpan di dalam gudang bulog. Sejumlah angota legislatif sempat menyampaikan adanya
beras yang sudah hancur di dalam karung. Tak hanya itu, di luar karung beras terdapat kutu. Bahkan, keluhan adanya beras yang berubah warna agak kekuning-kuningan juga ditemukan dalam gudang tersebut,Ā  saat anggota Dewan di gudang Bulog Desa Tunggorono.

Dalam sidak digudang Bulog Dapur Kejambon,Ā  rombongan anggota dewan juga mengecek kondisi beras. ā€œBaunya sudah berubah, tidak segar seperti baru dari petani,ā€ kata Rohmad Abidin, Ketua Komisi B DPRD Jombang, saat mencium beras yang ada di tangannya.

Menurut Abidin, selain mengecek kondisi beras di gudang Bulog, dalam sidaknya bertujuan untuk mengetahui serapanĀ  gabah dari petani. Ternyata, hingga sekarang serapan gabah dari petani masih 36 ton. Sementara tahun 2016, mencapai 70 ton.

Terkait beras berkutu, berubah warna, dan hancur, Rohmad menyatakan, sudah menyampaikan kepada pihak Bulog agar pendistribusian kepada
warga bisa dipercepat. Dikatakan, dengan mempercepat pendistribusian masyarakat menerima beras dalam kondisi baik,

Selain itu, RohmadĀ  meminta agar pihak Bulog lebih memperketat
pengawasan sebelum pendistribusian beras untuk kesejahteraan (rastra) kepada masyarakat. ā€œ Demikian itu supaya tidak ada lagi masyarakat yang menerima rastra tidak layak konsumsi seperti yang kita temukan,ā€ tandasnya.

Kepala Bulog Sub Divre Surabaya Selatan Irsyad,Ā  mengakui bahwa kutu memang ada di gudang penyimpanan Bulog. Termasuk perubahan warna beras memang pasti terjadi karena masih disimpan di dalam gudang Bulog.

ā€œKalau beras, tentunya memang beberapa bulan ada kutunya, meski kami selalu melakukan perawatan kualitas. Artinya kita pastikan sebelum didistribusikan, kutunya sudah tidak ada. Termasuk setiap butir beras kalau disimpan pasti berubah (warnanya, red), yang semula bau segar kemudian berubah,ā€ ujarnya kepada sejumlahĀ  awak media yang ikut sidak.

TerkaitĀ  rastra yang buruk tidak layak konsumsi, Arsyad menyatakan, bersedia menggantinya. ā€œ Jika ada yang tak layak konsumsi, silahkan langsung dilaprkan ke kami.Ā  Kami pasti akan mengganti dengan yang baik,ā€Ā  pungkasnya.Ā  (Rul)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry