KONTRAKAN ADAM: Terduga teroris Adam Noor Syam baru satu hari menempati rumah kontrakan di Jalan Balai Desa atau Jalan Kencana V, Rawa Mekar Jaya, Serpong, Tangerang Selatan, ini.|IST

Adam Teman Dekat ‘Pengantin’ Bom Panci

 

KONTRAKAN ADAM: Terduga teroris Adam Noor Syam baru satu hari menempati rumah kontrakan di Jalan Balai Desa atau Jalan Kencana V, Rawa Mekar Jaya, Serpong, Tangerang Selatan, ini.|IST

JAKARTA-Jaringan teroris di Bintara, Bekasi, pimpinan Muhammad Nur Solihin (MNS) masih ada hubungan dengan jaringan teroris yang di Serpong, Tangerang Selatan, yakni terduga teroris Adam Noor Syam. Atas keterangan Dian Yulia Novi, calon pengantin yang hendak melakukan bom bunuh diri itulah, Densus 88 bisa menangkap Adam pada Rabu (21/12) lalu.

“Dian yang di Bekasi, akrab dengan ‎A (Adam) yang di Serpong. Mereka jadi teman dekat sehingga jadi terhubung satu sama lain,” ujar Kabag Penum Mabes Polri Kombes Martinus Sitompul, Kamis (22/12) di Mabes Polri.

Lebih lanjut, mantan Kabid Humas Polda Jawa Barat ini mengatakan teroris di Bekasi erat kaitannya dengan teroris di Serpong, di mana mereka sama-sama berafiliasi dengan Bahrun Naim.

“Di Tangsel, Serpong itu satu jaringan dengan Bekasi, tapi Tangsel ini sel kecil. Kalau penangkapan di Payakumbuh (Sumatera) itu terkait di Solo, sedangkan yang Batam dan Deli Serdang itu soal kelompok Batam,” kata Martinus.

Adam Noor Syam ditangkap di Kampung Curug pada Rabu (21/12) pukul 08.00 WIB. Dari pemeriksaan, dia mengatakan tiga temannya di kontrakan Kampung Curug RT 05/01 Babakan, Setu, Kota Tangsel sedang menyiapkan peledakan. Akhirnya Densus 88 menggerebek kontrakan tersebut dan menangkap Omen, irwan, dan Helmi pada hari yang sama pukul 09.45 WIB. Ketiga terduga tewas ditembak mati karena hendak melempar bom saat akan ditangkap.

Selain di Tangsel, pada hari yang sama Densus 88 menangkap JH alias Hamzah di Desa Balai Nan Duo Payakumbuh, Sumatera Barat. Pria kelahiran 28 Februari 1977 itu diamankan karena diduga merupakan anggota kelompok jaringan teroris Solo tahun 2015. Densus 88 juga menangkap Muhammad Syafii Lubis di kediaman orang tuanya di daerah Aji Baho, Deli Serdang, Sumut.

Kontrakan ‘Gudang Mesiu’

Selain itu, Rabu (21/12) lalu, Densus 88 juga menggerebek rumah di di Jalan Kencana V Rawa Mekar Jaya, Serpong, Tangerang Selatan, kontrakan Adam Noor Syam. Sejumlah mesiu ditemukan di lokasi itu. Rumah ini adalah kontrakan Adam Noor Syam namun hanya ditempati sehari oleh Adam.

“Kontrakannya sih engga ditempatin sama orangnya. cuman barang-barang aja isinya,” ungkap seorang warga di sekitar kontrakan yang enggan disebutkan namanya, Kamis (22/12).

Tetangga pun sempat melihat saat Adam Noor Syam dan kedua rekannya memasukan barang yang diduga bom ke dalam rumah kontrakan bercat merah marun tersebut. “Waktu mindahin barang hari Selasa (20/12) sih ngeliat, dia (Adam Noor) dibantu dua orang masukin barang. Sempat duduk-duduk juga di depan rumah kontrakan,” ungkapnya.

Petugas kepolisian melakukan olah TKP di rumah kontrakan petak kelompok Adam Noor Syam, di Jalan Kencana V, Rawa Mekar Jaya, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (21/12) malam. Dari lokasi petugas menemukan sejumlah bahan peledak yang siap dirakit menjadi bom.

Enam Target Peledakan

Kombes Martinus Sitompul mengatakan, terduga teroris Adam Noor Syam dkk punya enam target untuk aksi bom pada Natal 2016 dan Tahun Baru 2017. “Bisa dibilang enam target untuk Natal dan Tahun Baru,” katanya.

Menurut Martinus, satu bom diduga akan digunakan untuk satu target, yakni peledakan pos polisi lalu lintas Serpong. “Tempat lain saya belum dapat informasi. Dengan satu bom bisa menarget satu lokasi, yang jelas tempat keramaian,” ujarnya.

Namun, ada 6 bom aktif yang dirakit kelompok Adam Cs di kontrakan yang baru dihuni seminggu tersebut. Keenam bom rakitan yang disebut berdaya ledak rendah itu sudah diledakkan (disposal). “Informasi yang saya dapat ada 12 ledakan (disposal) yang ada dalam 6 paket, atau 6 keranjang tempat penyimpanan,” ujar Martinus.

Sementara itu, istri Adam turut diamankan berikut barang bukti berupa senjata gas dan amunisinya. Selain itu juga serbuk rakitan bom dan buku tentang jihad. Densus 88 membawa perempuan itu untuk pemeriksaan dan pengembangan lebih lanjut.

Kapolres Kota Tangsel AKBP Ayi Supardan membenarkan informasi tersebut. “Densus 88 mengamankan istri salah satu terduga teroris yakni Adam Noor Syam berikut barang buktinya,” kata Ayi, Kamis (22/12).

Tiga Jenazah di RS Polri

Sementara itu, tiga jenazah terduga teroris yakni Omen, Irwan, dan Helmi hingga saat ini masih berada di ruang jenazah RS Polri, Kramat Jati Jakarta Timur. Kombes Martinus Sitompul ‎mengatakan, ketiga jenazah sudah menjalani pemeriksaan inafis, identitas mereka juga sudah diketahui melalui pemeriksaan sidik jari.

“Soal sidik jari kan sudah ada teknologi yang didukung dengan E-KTP dan Dapil, data diri mereka sudah bisa didapat,” ujar Martinus.

Sesuai dengan SOP Densus 88 Mabes Polri, kata Martinus, jenazah seluruh terduga teroris harus melalui tahap pemeriksaan DVI baik itu ‎melalui data antemortem maupun posmortem, meskipun secara fisik identitas mereka bisa dikenali.

“Tiga jenazah itu sudah di otopsi dan di tes DNA, dalam beberapa hari kedepan pihak Polri akan mencari dan menghubungi keluarga para terduga teroris untuk diambil data pembanding,” katanya.

Ditanya apakah sudah ada keluarga terduga teroris yang datang ke RS Polri Kramatjati untuk menengok ketiga jenazah? Martinus menjawab belum ada keluarga terduga teroris yang mengecek ke RS Polri‎ Kramatjati.

 

Pemilik Kontrakan Tertipu

Sementara itu, Agus Suwantoro (49), pemilik kontrakan berukuran 3×12 meter yang ditempati empat terduga teroris, mengaku tertipu dan akan lebih berhati-hati menerima calon pengontrak di rumah kontrakannya di Kampung Curug, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang selatan.

Dia menceritakan, awalnya hanya dua orang yang akan mengisi rumah yang selesai dibangunnya dua bulan lalu itu. “Ngomongnya cuma berdua si ADM dan IRN, saya juga sempat lihat KTP-nya. Mereka berasal dari Larangan Ciledug, Kota Tangerang,” kata dia, ditemui Kamis (22/12).

Agus mengira ADM berprofesi sebagai pengemudi ojek online. Sementara rekannya IRN mengaku sebagai mahasiswa. “Memang sering saya lihat pakai jaket Gojek kalau si ADM. Dan IRN ngakunya masih kuliah,” kata dia.

Namun, Agus mengaku tidak pernah mengetahui kalau kontrakan yang disewa ADM dan IRN dihuni empat orang. “Lapornya berdua, saya juga enggak memperhatikan banget kalau ternyata dihuni empat orang,” ujarnya.

Sehari usai penggerebekan, kontrakan rumah Agus masih banyak dikunjungi warga. Yusnia, warga Kampung Bulak, Kecamatan Serpong, mengaku penasaran ingin melihat. “Penasaran pengen lihat juga. Pas kerjaan lagi off,” ujarnya.

Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan imbauan kepada RT dan RW. “Isinya agar warga selalu waspada di setiap kelurahan. Jika ada sesuatu yang mencurigakan, jangan ragu langsung lapor saja,” katanya. ful, dit, mer, meo

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry