Gresik – Banjir akibat luapan Bengawan Solo yang menggenangi pemukiman, juga membuat areal persawahan menjadi rusak. Alhasil, petani di Kecamatan Bungah dan Dukun mengalami gagal panen. Realitas tersebut menambah beban penderitaan bagi korban banjir.
“ Dalam waktu dekat, sebenarnya padi sudah bisa dipanen karena usianya cukup tua. Tapi, gagal karena tergenang air,” ujar Sutimah (55) petani Dusun Karang Poh Desa Bungah Kecamatan Bungah dengan wajah sedih, kemarin.
Kendati demikian, Sutimah tak pasrah dan tetap mengambil sisa tanamannya yang masih bisa dimanfaatkan. Dia memunguti tanaman padi yang warnanya menghitam untuk makanan ternak. Sebab, buliran padi sudah tidak layak konsumsi bagi manusia. Beras tersebut diberikan untuk pakan ternak ayamnya meskipun hanya puluhan ekor
Dalam pantauan, sebagian lahan pertanian di Dusun Karang Poh Desa Bungah masih tergenang air akibat banjir. Sebelumnya, banjir juga menyebabkan Petani di Desa Tirem dan Jrebeng Kecamatan Dukun yang terancam gagal panen.
“ Ada sekitar enam puluh hektar lahan yang terendam banjir di Dusun Kaliagung Desa Tirem Engal yang terendam,” ujar Kades Tirem Enggal Zainul Abidn kala itu. Kendati demikian, tidak semuanya ada tanaman padi. ” Sebagian sudah ada yang panen, dan sebagian masih belum,”katanya. mg1/pii

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry