Cak Imin dalam acara Mata Najwa. (FT/youtube)

JAKARTA | duta.co – Panglima Santri dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar optimis, bahwa, Jokowi akan menawarkan posisi Cawapres kepada dirinya. Bahkan ia yakin, tanpa dirinya, Jokowi akan kalah.

Namun demikian, di mata pengamat, pemasangan Cak Imin dengan Jokowi di Pilpres 2019 dinilai belum tentu cocok. “Belum tentu cocok dari sudut visi-misi, program, dan apalagi dari sudut elektabilitas,” ujar pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (17/3/2018).

Lebih lanjut, Emrus menyoroti mengenai elektabilitas yang dimiliki Cak Imin. Menurutnya, elektabilitas Cak Imin selama ini masih belum menggembirakan untuk Jokowi. “Di samping itu, elektabilitas partai yang dipimpin oleh Cak Imin juga belum pernah berada di urutan dua, apalagi sebagai pemenang pemilu legislatif,” urainya.

Oleh karena itu, dia ragu Jokowi akan tampil sebagai pemenang Pilpres 2019 jika berpasangan dengan Cak Imin. “Belum bisa dipastikan memenangkan Pilpres 2019 mendatang. Apalagi, elektabilitas Jokowi sampai sekarang belum aman. Menurut saya, angka aman bila telah mengantongi elektabilitas di atas 70 persen,” tukasnya.

Reporter RMOL juga mewawancara tokoh PKB terkait Warning Muhaimin Ke Jokowi. Politisi PKB Maman Imanulhaq mengaku tidak mengetahui soal manuver politik ketua umumnya Muhaimin Iskandar menjelang Pilpres 2019. “Soal Pilpres, saya tidak ikut terlibat,” ujar Kiai Maman sapaan akrabnya saat dihubungi redaksi RMOL, Sabtu (17/3).

Pengasuh Ponpes Al Mizan Jatiwangi itu menambahkan, saat ini dia sedang fokus mempersiapkan dirinya untuk menghadapi Pilkada Majalengka 2018. “Saya kan juga maju calon bupati di Majalengka,” ungkap Wasekjen PKB tersebut.

Perihal perhelatan Pilpres, dia mengaku di internal PKB sudah ada pembagian job desk masing-masing. “Jadi di kita sudah dibagi kapling gitu,” pungkas Kiai Maman.

Dalam acara Mata Najwa yang ditayangkan salah satu stasiun televisi nasional, tulis RMOL, Muhaimin yang akrab dipanggil Cak Imin mengingatkan kepada Joko Widodo bahwa sang petahana bisa kalah jika tidak memilih dirinya sebagai Cawapres.

“Bukan hanya itu. Kalau enggak dipilih, saya bisa nyapres loh nanti,” tegas Imin pada talk show yang menangkat tema ‘Siapa Berani Jadi Presiden?’.

Dalam video youtube, Cak imin mengatakan, “Saya pribadi sudah meyakini bahwa kebersama koalisi dengan PDIP dan kawan di pemerintah terasa nyaman, ini pendapat pribadi. Saya sendiri masih menunggu perkembangan dari para kiai dan ulama yang berkirim surat kepada saya, dan minta supaya saya tidak cepat mengambil keputusan,” kata Cak Imin’

Najwa sendiri menyodorkan pertanyaan-pertanyaan nakal. Di samping membandingkan dengan tokoh lain seperti AHY (Agus Harimurti Yudhoyono), Najwa juga bertanya asal usul duit untuk emmasang baliho yang, dinilai sangat mahal.

“Apa ini halal semua. Saya punya catatan Cak.  Baliho Cak Imin di Gatot Soebroto saja, harganya sangat mahal, satu titik bisa sampai Rp600 juta sebulan, dua bulan berarti Rp1,2 miliar,” tanya Najwa.

Cak Imin pun menjawab bisa dipertanggungjawabkan. Itu merupakan iuran, keroyokan dan yang paling banyak membantu anggota DPR RI. Cak Imin juga menjawab bahkan menantang sosok AHY untuk debat visi misi ke depan. Salah satu yang akan diluncurkan Cak Imin adalah penguatan nasionalis religius melalui program Soedurisme, Soekarno Gus Dur. (rmol,yt)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry