CAK IMIN memberi keterangan kepada pers soal sikap PKB di Pilgub Jatim di sela-sela acara halaqah di Jombang, Senin 22 Mei 2017 (duta.co: nurul yaqin)

JOMBANG | duta.co – Pemilihan Gubernur Jatim yang akan berlangsung pada tahun 2018 mendatang semakin menjadi perbincangan di kalangan Nahdlatul Ulama (NU) setelah para kiai NU ikut membahas jabatan Gubernur Jatim periode 2018-2023. Sebanyak 21 kiai NU Jatim mengirim surat ke Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar agar dilibatkan dalam penentuan cagub-cawagub Jatim. Para kiai ingin NU solid. Tapi bagaimana bila kader NU lain, Khofifah Indar Parawansa, justru diusung PDIP?

Terkait surat para kiai tersebut, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengaku belum mengetahui adanya surat tersebut. Karena itu, orang nomor satu di PKB ini akan keliling ke para kiai Jatim, yang mengirim surat ke DPW PKB Jatim.

“Saya belum tahu adanya surat yang dikirim para kiai itu. Karena itu, selama dua hari di Jatim ini, saya akan sowan ke kiai untuk menyamakan persepsi. Intinya kami sepakat jika NU bersatu mengusung satu calon gubernur, pasti menang,” ujar Cak Imin usai menjadi pembicara
Halaqah Internasional PP GP Ansor di GOR Hasbullah Said PPBU (Pondok Pesantren Bahrul Ulum) Jombang, Senin (22/5/2017) siang.

Muhaimin Iskandar, yang adik kandung Ketua DPW PKB Jatim, Halim Iskandar ini menjelaskan, dalam kunjunganya keliling ke kiai, pihaknya akan menanyakan maksud surat tersebut. Pasalnya, di kalangan NU muncul dua nama yakni Abdul Halim Iskandar (Gus Halim) dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul).

Cak Imin akan bertanya ke kiai yang dimaksud bersatu oleh para kiai itu seperti apa? Karena di kalangan nahdliyin muncul dua nama. Itulah sebabnya, dia harus sowan dan klarifikasi ke kiai di Jatim selama dua hari ini.

Menurut Cak Imin, terkait dengan Pilkada Jatim, antara NU, ulama dan kiai harus bersatu. “ Dan itu yang sedang kita kejar, tak tahu formatnya seperti apa. Sekali lagi, karena dua hari ini saya harus keliling sowan ke kiai. Yang terpenting NU dan PKB harus bersatu, dan targetnya harus menang,“ pungkasnya.

Sejumlah kalangan menilai surat para kiai itu sengaja untuk menekan PKB sebab selama ini terkesan hanya akan menjagokan Halim Iskandar. Padahal Halim tingkat keterpilihannya rendah, di banding Gus Ipul. Karena itu, para kiai lebih ingin PKB mengusung Gus Ipul. Apalagi selama ini para kiai ini memang dikenal lebih dekat ke Gus Ipul.

“Kalau Halim mau jadi calon wakil Gus Ipul, yang bagus. Cuma agak repot sebab komposisinya NU-NU, ada kemungkinan kalah bila lawannya lebih kuat. Apalagi bila lawannya itu Khofifah Indar Parawansa, yang konon akan diusung PDIP, berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat sebagai cawagub. Ini jelas berat bagi Gus Ipul-Halim,” kata seorang anggota DPRD Jatim dari Partai Golkar Senin sore. rul

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry