PSI saat bertemu Jokowi. (FT/penyalainews)

SURABAYA | duta.co – Meski baru diumumkan sebagai peserta Pemilu 2019, dengan nomor urut 11, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sudah menggelinding bak bola liar. Ada dua isu yang mengitarinya.

Pertama, soal pertemuannya dengan Presiden Jokowi, yang hendak dilaporkan Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) ke Ombudsman dengan tuduhan maladministrasi. Kedua, soal kabar dorongan mengkudeta Megawati sebagai Ketua umum PDIP serta menyebutnya sebagai partai norak.

“Pak Jokowi, inilah saatnya, ambil alih PDIP,” begitu tulis politikus PSI Tsamara Amany di akun Twitter-nya @TsamaraDKI yang beredar di publik.

Kendati begitu, PSI tidak mau capek dengan urusan isu. “Santai saja. Masak kita (PSI) bertemu persiden tidak boleh. Sementara yang lain berkali-kali menggelar pertemuan. Ada yang mengadukan ke Ombudsman segala,” kata Afif Afandi, Sekretaris DPW PSI Jawa Timur kepada duta.co, Rabu (7/3/2018).

Ditanya soal dorongan mengkudeta Megawati, Afif menyebutnya hoax. Di samping isu Jakarta, kontennya dipastikan hoax. PSI tidak ada urusan dengan partai lain. “Kami konsentrasi untuk mewadahi kawula muda yang apatis terhadap partai. Kita tunjukkan inilah partai yang layak kita dukung,” jelasnya.

Masih menurut Afif, kerja politik adalah kerja untuk rakyat. Karenanya, dia mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama kaum muda untuk peduli dengan dunia politik. Tidak terbantahkan, bahwa, kehidupan berbangsa dan bernegara ini, termasuk perihal kebijakan negara sangat tergantung kepada politik.

“Kalau orang baik tidak mau memegang amanah politik, maka, yang jahat akan berkuasa. Ini pasti,” jelas lelaki asal Lamongan ini.

PSI memang partai baru. Tetapi, partai ini sudah lama dibesut. Bahkan safari politik sudah dilakukan jauh sebelum memasuki tahun politik, 2018. Ketika berlangsung Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang Jawa Timur, Ketua Umum PSI Grace Natalie, sempat melakukan konsolidasi.

“Ini partai anak muda. Bekerja mesti efektif dan efisien. Setiap kali ada kunjungan ke daerah mesti dimaksimalkan. Saya ke Jombang untuk menghadiri Muktamar NU, tapi sayang bila waktu dan biaya yang dikeluarkan tidak dioptimalkan,” begitu Grace dalam keterangannya saat itu. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry