BATIK TULIS IKON SURABAYA : Kepala Sekolah SMAMDA Surabaya, Astajab (kanan) melihat desain batik hasil karya siswa yang terangkum dalam Pameran Karya Seni Batik Lukis Surabaya Kotaku , di Museum Tugu Pahlawan Surabaya, Senin (13/11). DUTA/Wiwiek Wulandari

SURABAYA|duta.co – Dua tahun terakhir, Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda) menjadi sekolah rujukan bagi sekolah-sekolah imbas di sekitarnya. Smamda sendiri memiliki keunggulan adanya kurikulum membatik sebagai muatan lokal bagi siswanya. Kegiatan ini yang coba ditularkan pada sekolah imbas di sekitarnya seperti yaitu Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah (SMAM) 1, 3, 4,7, 9,dan 10.

Siswa pun bangga dengan hasil karyanya. DUTA/wiwiek

Smamda memang memiliki komitmen untuk melestarikan batik sebagai warisan budaya bangsa. Tak heran jika Smamda memasukan kegiatan membatik dalam salah satu agenda kegiatan SMA rujukan. Program ini sebenarnya adalah kelanjutan program batik lukis tahun lalu. Bahkan, kegiatan ini digelar dalam bentuk workshop selama enam hari mulai akhir Oktober hingga awal November 2017. Hasilnya, karya siswa Smamda dan sekolah imbas itu dipamerkan dalam sebuah gelaran Karya Seni Batik Lukis Surabaya Kotaku di Museum Tugu Pahlawan, mulai Senin (13/11) hingga Kamis (16/11).

Salah satu guru seni Smamda, Rahmad Setyo Wibowo, S.Pd mengatakan pelatihan batik tulis ini menekankan pada pewarnaan dengan teknik colet/ kuas dengan menggunakan indigosol yang berbeda dengan tahun lalu. Tahun lalu menekankan pada teknik warna celup atau naptol. “Jadi setiap tahun berbeda. Kami ingin memberikan sesuatu yang selalu berbeda,” ujarnya di sela pameran.

Tak disangka, kegiatan ini menghasilkan 30 lukisan yang bertemakan Surabaya Kotaku. Semua hasil karya ini turut serta dipamerkan. Kepala Sekolah Smamda, Astajab mengaku bangga dengan hasil karya siswa ini. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry