JAMAAH salat Tarawih Masjid London meluber hingga trotoar.

LONDON | duta.co – Teroris bukan hanya dilakukan oleh orang Islam, tapi pelakunya bisa saja dari agama lain. Hal itu terlihat dari serangan teror terhadap jemaah masjid Finsbury Park, London, yang sangat mengerikan pada Minggu malam. Pelakunya pria kulit putih yang disebut nonmuslim.

Serangan yang terjadi pada Minggu malam, 18 Juni 2017, waktu setempat, ketika jemaah usai salat tarawih itu mengakibatkan satu orang tewas dan delapan lainnya luka-luka.

Menurut keterangan seorang saksi di tempat kejadian, tersangka pria berusia 48 tahun sempat ditahan para jemaah sebelum diserahkan kepada polisi. Ketika akan dibekuk ke lantai, pelaku serangan berteriak, “saya akan bunuh seluruh umat muslim’,” ujar Abdulrahman Saleh Alamoudi, salah seorang saksi.

Alamoudi mengatakan, dia bersama beberapa orang sempat membantu salah seorang jemaah usia lanjut yang jatuh ke lantai karena terkena semburan panas saat van melaju ke arah jemaah.

Dia mengatakan kepada BuzzFeed News, sebuah van besar melaju dan menghantam seluruh jemaah. “Saya rasa sedikitnya delapan atau 10 orang mengalami luka-luka. Beruntung, saya dapat lolos dari serangan van dan selanjutnya menangkap sopir van,” kata Alamoudi.

“Setelah itu, dia saya banting ke lantai. Kemudian saya bilang, ‘bunuhlah saya. Kami tidak akan membunuhmu. Mengapa Anda melakukannya? Dia tidak mengatakan apapun.”

Saksi lainnya, Abdikadar Warfa, mengatakan, dia membantu menahan tersangka sementara rekan-rekannya membantu para korban. “Saya melihat seorang pria berada di bawah van. Dia berlumuran darah. Teman saya mengatakan, dia harus mengangkat van. Saya sibuk dengan seoran pria yang mencoba kabur. Teman saya bilang, dia mengucapkan beberapa kata tetapi saya tidak mendengar.”

“Mereka, para korban van hampir seluruhnya anak muda. Mereka sangat sedih. Saya mencoba menghentikan tersangka. beberapa orang memukulinya tetapi saya menghentikannya dan menjaganya hingga polisi datang.”

Serangan terhadap jemaah usai menjalankan salat tarawih di Majid Finsbury Park London itu dianggap polisi berpotensi sebagai serangan teror terhadap warga Inggris.

Perdana Menteri Inggris, Theresa may, mengutuk serangan terhadap jemaah Masjid London yang menewaskan satu orang dan melukai 10 korban lainnya itu.

Menurut May, serangan teroris terhadap umat Islam yang baru saja menunaikan salat tarawih di Masjid London itu menyakitkan.

“Pagi ini, negara kita dikejutkan oleh berita serangan teroris di jalan-jalan ibu kota negara. Ini adalah serangan kedua dalam sebulan dan sangat menyakitkan,” kata May di depan wartawan yang berkerumun di depan kantornya, Downing Street.

Ini adalah serangan terhadap umat muslim di tempat mereka beribadah,” tambahnya May setelah dia mengunjungi Masjid London.

Serangan ini merupakan kali keempat yang menghantam Inggris sejak Maret 2017 dan ketiga melibatkan kendaraan untuk menghajar korban. Serangan ke Masjid London juga mengejutkan umat Islam setempat. * tmp, rtr

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry