ASWAJA: Ribuan santri Ponpes Sidogiri, PasuruanĀ  menggelar Upacara Peringatan 17 Agustus beberapa waktu lalu.(ist)
ASWAJA: Ribuan santri Ponpes Sidogiri, PasuruanĀ  menggelar Upacara Peringatan 17 Agustus beberapa waktu lalu.(ist)

Jakarta-Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) berharap pelajar putri NU berperan dalam menjaga kedamaian dan keutuhan NKRI. Menurut Menpora, saat ini indikasi ingin memecah-belah negara ini makin sering terjadi.

“Selamatkan Indonesia dengan menyelamatkan Ahlussunnah wal Jamaah. Kita jaga NU di bumi Nusantara. Saat ini NU mendapatkan godaan yang semakin berat,” katanya saat pidato di Rakernas Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) di Pondok Pesantren Luhur Ats-Tsaqafah Ciganjur, Jakarta Selatan, akhir pekan kemarin.

Untuk hal itu, menurutnya, IPPNU saat ini perlu memperkuat kaderisasi dari bawah.

Sebagai kader IPPNU jangan malu menunjukkan identitas sebagai kader NU. Tebarkan paham-paham Aswaja melalui media sosial.

“Kita buktikan bahwa Aswaja telah menyelamatkan dan memberikan perdamaian dunia,” tegasnya.

Saat ada acara-acara kepemudaan di daerah, lanjutnya, kader IPPNU harus bepartisipasi. Bahkan, kalau ia hadir ke daerah, maka kader IPPNU di daerah itu wajib hadir, mau diundang atau tidak.

“Dampingi dan kawal saya atau Menteri yang lain berkunjung ke daerah,” pesannya.

Sementara Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj berpesan agar kader IPPNU konsisten dalam bersikap moderat (tawasuth) meski tidak mudah.

Tawasuth adalah sikap yang memerlukan kecerdasan dan keberanian seperti telah dicontohkan Imam Syafiā€™i dalam bidang fiqh, Abu Musa Al-Asy’ari dalam bidang tauhid, Imam Ghazali dalam bidang akhlak dan Hadratusysekh KH M Hasyim Asy’ari dalam bidang kenegaraan.

Rakernas pertama ini dihadiri para pengurus wilayah se-Indonesia. Turut hadir Staf Ahli Mendikbud Hari Budiman, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah. (nur/jk1)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry