Tampak Kiai Makruf Amin, Rais Aam PBNU tengah berbincang dengan Gus Ipul bersama KH Miftahul Akhyar Wakil Rais Aam PBNU. (DUTA.CO/DOK)

MEDAN | duta.co — Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ma’ruf Amin bersama Wakil Rais Aam KH Miftahul Akhyar menghadiri Halaqoh Ulama se-Sumatera Utara (Sumut). Kegiatan halaqoh tersebut digelar Kamis (23/3/2017) di Pondok Pesantren Al Kaustar al-Akbar, Kota Medan.

KH Ali Akbar Marbun, Rais Syuriah PBNU pengasuh pengasuh Ponpes Al Kautsar al-Akbar mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian halaqoh yang pernah digelar sebelumnya, seperti di Surabaya, Jawa Timur dan Tanara Serang, Banten.

“Halaqoh ini silaturrahim, sekalian membicarakan apa-apa agenda NU ke depan. Kita minta pendapat, masukan para kiai dan pengurus NU di daerah. Jadi ada sinergi, konsolidasi juga,” ujarnya.

Menurutnya, tantangan NU ke depan semakin dinamis. Maka perlu rasanya antara para kiai termasuk pengurus NU saling menguatkan, dan bagaimana NU dalam ritme langkahnya tetap pada nilai-nilai yang diusung sehingga perannya menjadi strategis.

Seperti nilai ke-Islaman, kebangsaan, ,kemanusiaan, moderat dan lain-lain agar tidak terjadi saling bertentangan. Maka dari itu lanjut KH Ali Marbun, perlu arahan dari Rais Aam selaku pimpinan tertinggi organisasi.

“Apa yang dilakukan Rais Aam dengan mendatangi daerah- daerah ini sebagai langkah baik. Beliau (Rais Aam) menampung masukan, keluhan dari para kiai. Ini saya yakin menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan,” jelasnya.

Hasil halaqoh sebelumnya ada beberapa poin yang menjadi sorotan  para kiai. Di antaranya: tetap pada Khittah, netralitas NU, pengembangan ekonomi masyarakat masih lemah, dan maraknya hoax (informasi bohong) yang cenderung mengarah pada politik adu domba.

Selain menghadiri halaqoh, Rais Aam juga memberikan kuliah umum kegiatan Stadium General, di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Sumut. (rls)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry