KONDISI  ruangan di ruangan SDN Bakalan yang kondisi plafonnya ambruk. (foto duta.co: abdul)

PASURUAN | duta.co – Diduga akibat kondisi bangunan ruangan kelas yang kurang matang dalam perencanaan dan sistem konstruksinya, salah satu ruangan kelas di SDN Bakalan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan, Kamis (27/7) pagi, plafonnya jebol. Beruntung tak ada korban jiwa saat terjadi proses belajar mengajar di kelas II B yang sarat siswa dan siswi itu.

Untungnya, reruntuhan asbes yang kerangkanya menggunakan dari bahan galvalum (bahan alumunium) dan kayu itu tidak mengenai 22 murid yang sedang mengikuti pelajaran. Bunyi “krethek” saat itu, guru pengajar langsung memberi komando pada anak didiknya untuk tiarap ke lantai. Sehingga tak ada satu pun siswa-siswi yang terkena reruntuhan asbes. “Tak ada murid jadi korban, “ujar wakil Kepala SDN Bakalan, Warinto, Kamis (27/7) siang.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 08.10 WIB pagi, saat 22 siswa siswi itu serius mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas. Tak hanya itu, kejadian tak diketahui sebelumnya, dengan tanda-tanda retak ataupun pecah asbesnya. Seperti hari-hari sebelumnya, aktivitas belajar berlangsung normal, hingga tiba-tiba terdengar suara plafon retak, yang membuat murid-murid ketakutan lantaran terjadi suara keras.

Tentu saja guru bernama Sri Wahyuni kemudian berhenti memberikan materi pelajaran dan melihat plafon terbuat dari asbes itu terlepas dan disusul dengan retakan-retakan yang hanya detikan cepat menyebar dan meluas ke segala penjuru plafon dalam ruangan itu. Bahkan paku-paku plafon berguguran, seperti terkena gempa. Tak pelak, hanya dalam tempo singkat, seluruh asbes ambruk seluruhnya ke lantai kelas.

Tidak diketahui pasti penyebab ambrolnya plafon ini, namun diperkirakan kondisi kayu yang dugaan lapuk tersebut tak kuat menahan beban asbes, sehingga paku dan sekrupnya terlepas hingga ambrol.

 

“Saya tidak mengetahui kejadian itu. Sebab saat peristiwa itu saya berada di luar sekolah untuk suatu urusan. Saya langsung ke sekolah setelah dapat laporan, “ungkap Plt Kepala SDN II, Budi Sayogyo.

Atas kejadian itu, pihaknya akan memindahkan ke-22 ke salah satu ruangan  dewan guru untuk dapat melanjutkan proses belajar mengajar. Kata Budi, ruangan kelas II B tersebut berada di deretan ujung timur dari keseluruhan satu gedung berisi tiga ruangan kelas. Sayangnya renovasi bangunan sekolah pada tahun 2009 lalu, ternyata plafonnya sudah berguguran. (dul)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry