PROBOLINGGO | duta.co – Rumah Pintar Pemilu diresmikan oleh Bupati Probolinggo P. Tantriana Sari di kantor KPU setempat, Selasa (18/7/2017). Dengan keberadaan rumah pintar, masyarakat diharapkan tidak golput pada Pilkada.
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Tantri disaksikan Ketua KPU Provinsi Jatim Eko Sasmito, dan sejumlah ketua KPU di wilayah Tapal Kuda.
Di sana tersedia berbagai data dan dokumentasi terkait pemilu. Masyarakat, mulai anak-anak, pelajar hingga masyarakat umum lain dan parpol, bisa mengunjungi rumah pintar pemilu untuk memperoleh informasi dan wawasan pemilh.
“Kami harap juga, rumah pintar pemilu bisa mengurangi angka golput. Kalau pemilu sebelumnya tingkat partisipasi masyarakat sebesar 81 persen, maka pemilu berikutnya kami harap tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu menjadi 90 persen,” imbuhnya.
Di sisi lain, usulan anggaran untuk Pilbup Probolinggo dan Pilgub Jatim oleh KPU Kabupaten Probolinggo, dikepras. Dari Rp 60 miliar yang diusulkan, Pemkab hanya mampu memenuhi Rp 41,5 miliar.
Ditanya soal itu, Bupati P. Tantriana Sari mengatakan dana hibah untuk KPU dikepras karena disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. Dana hibah tersebut diperuntukkan penyelenggaran Pilbup dan Pilgub Jatim pada 2018 mendatang.
“Saya harap dana itu dikelola dengan profesional menuju sukses pelaksanaan Pilkada. Harapannya pengelolaan dana itu bisa dilakukan dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Tantri setelah meneken nota penyerahan dana hibah di Kantor KPU Kabupaten Probolinggo, Selasa (18/7).
Meski usulan anggarannya dikurangi, Ketua KPU setempat Zubaidi memastikan tahapan dan pelaksanaan Pilkada akan berlangsung profesional dan sesuai aturan.
“Kami juga sadar, bahwa usulan anggaran Pilkada harus melihat kemampuan daerah. Kami gunakan anggaran itu seefisien dan seefektif mungkin. Toh, nanti ada dana sharing dari provinsi untuk Pilgub,” jelasnya. (afa)
