Salah satu pasien UGD RSUD Nganjuk saat mendapat penanganan dari petugas Rabu (04/01).  DUTA/ MULYADI 

NGANJUK – Untuk memberikan pelayanan prioritas kegawatan bagi pasien yang dilayani melalui Unit Gawat Darurat (UGD), RSUD Nganjuk mulai tahun lalu menambah satu lagi zona penurunan pasien yang letaknya persis di sebelah selatan zona lama. Penambahan zona itu menurut keterangan Eko Santoso selaku Humas RSUD Nganjuk karena lonjakan jumlah pasien yang masuk di UGD yang cukup signifikan.

Menurut catatan, di 2016 silam jumlah pasien masuk dalam hitungan hari bisa mencapai 100 pasien. Untuk tidak mempengaruhi pelayanan bagi pasien dikatakan dia, pihak RSUD Nganjuk membuka zona baru untuk penurunan pasien. Sebelum dibukanya zona baru ini sering terjadi antrian panjang . Sehingga sangat merepotkan petugas saat akan melakukan prioritas penanganan pasien. Pasalnya di UGD RSUD Nganjuk ada tiga jenis pelayanan prioritas kegawatan. Diantaranya priorotas gawat darurat (P1) , darurat terapi tidak gawat (P2) dan tidak gawat dan tidak darurat (P3) .

Dengan penambahan zona baru ini masih dikatakan dia, harapanya bisa tepat penanganan dengan katagori sesuai prioritas jenis kasus penyakit yang diderita pasien. “Untuk jenis penyakit prioritas darurat wajib mendapat penanganan cepat. Makanya pihak rumah sakit tidak menginginkan pasien katagori P1 tidak cepat ditangani  gara gara terjebak di antrian zona penurunan pasien,”‘ paparnya.

Ditanya wartawan jenis kasus penyakit katagori P1 yang bisa mengancam keselamatan pasien ditegaskan oleh dia diantaranya jantung,luka bakar luas,stroke,pendarahan,trauma dengan potensial mengancam nyawa,kejang,sakit kepala dengan pandangan kabur,muntah dengan dehidrasi,sesak nafas dan tidak sadar berkepanjangan. “Semua jenis kasus itu wajib mendapat penanganan serius dan cepat menggingat bisa mengancam jiwa pasien,” imbuhnya.

Sementara dikatakan Kepala Ruang UGD,Wasis Sunoto dengan penambahan zona penurunan pasien sangat memudahkan petugas menangani pasien sesuai prioritas kegawatan. “Sebelum ada penambahan zona ini sering terjadi komplain dari pihak keluarga pasien yang semestinya harus ditangani cepat. Belajar dari itu akhirnya pihak rumah sakit memperluas zona penurunan pasien,” tambahnya. (adi)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry