Khofifah menangis dalam sambutannya saat menyaksikan jenazah Nyai Hj Aisyiah dibawa ke pemakaman MQ, Tebuireng, Jombang. (FT/DUTA.CO/ NURUL YAQIN.)

JOMBANG | duta.co – Setelah disemayamkan dan  disalati di masjid Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, jenazah almarhumah Nyai Hj Aisyah Hamid Baidlowi binti KH Abdul Wahid Hasyim, dibawa ke masjid Madarasatul Qur’an (MQ) di seberang jalan Ponpes Tebuireng.

Ribuan pelayat mengantar ke Masjid MQ. Di Masjid ini, kembali jenazah almarhumah disalati. Ratusan orang ikut mensalati hingga masjid MQ tidak mampu menampung jamaah. Selanjutnya, jenazah mantan Ketua PP Muslimat NU itu dimakamkan di pemakaman keluarga yang ada di area Ponpes MQ.

Selain dihadiri ribuan orang dari kerabat almarhumah, hadir pula Cagub Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Emil Dardak, Saifullah Yusuf, serta Cabup Jombang, Mundjidah Wahab, Ketua DPP PKB Muhaimin Iskandar. Pulihan karangan bunga ucapan bela sungkawa juga berjejer. Diantara dari Presiden RI Jokowi, Kapolri, dan sejumlah pejabat tinggi negara serta dari sejumlah partai politik.

Kedatangan menjadi perhatian ribuan jamaah. Khofifah sempat menyampaikan sosok Bu Nyai yang tekun, tegas dan disiplin. Itulah sebabnya, katanya, sulit mencari pengganti seperti Nyai Hj Aisyah ini.

“Kami merasa kesulitan mencari figur seperti beliau. Beliau sangat tekun, tegas dan sangat disiplin,” ujar Khofifah yang sempat menangis saat melihat jenazah dimasukkan liang lahat.

Usai prosesi pemakaman Cagub Jatim yang berpasangan dengan Emil Dardak ini, memimpin doa bersama dengan sejumlah muslimat di atas pusara Nyai Hj Aisyah.

Ada juga Cagub Jatim Saifullah Yusuf. Ia juga mengaku sangat kehilangan. Menurut Gus Ipul, almarhumah yang juga masih kerabatnya itu adalah orang yang ahli silaturahim. “Setiap ada acara di Jombang, beliau ketika hadir selalu silaturahim ke saudara dan kiai- kiai,” ujar Gus Ipul. (rul)