INFAQ : Ketua DMI Kota Kediri, KH. Abu Bakar Abdul Djalil saat membuka sosialisasi menyimpan uang kotak infaq bekerja sama dengan Bank Syariah Mandiri (duta.co/M. Isnan)

KEDIRI| duta.co -Antisipasi tindak kejahatan di Masjid, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Kediri bersama Bagian Kesra Pemerintah Kota Kediri, Polresta Kediri dan Bank Syariah Mandiri (BSM) menggelar sosialisasi kamtibmas di Aula Rupatama Polresta Kediri, Sabtu (10/3) siang.

Ketua DMI Kota Kediri, KH Abdu Bakar Abdul Jalil mengimbau, setiap masjid untuk menabungkan kas infaq secara rutin di lembaga keuangan. Pembuatan rekening atas nama lembaga, bukan atas nama perorangan. Sebab, jika perorangan menurutnya juga rentan.

“Saya sampaikan kepada semua takmir masjid di sini yang belum memiliki rekening, untuk segera membuat dan menabungkan uang amal jama’ah secara berangsur. Jangan sampai menumpuk di kotak amal,” kata Gus Ab, sapaan akrab Kyai yang juga sebagai Ketua PCNU Kota Kediri itu.

Disampaikan juga Kasat Binmas Polresta Kediri, AKP Kus Sumardi saat memberi materi, telah terjadi banyak kejahatan di masyarakat terutama terkait dengan penyebaran paham radikal dan pencurian kotak amal di masjid.

“Banyak kejadian kotak amal di masjid itu dicuri, uangnya diambil dan kotaknya dibuang di sungai. Juga berdasarkan survey di lapangan, sekitar 56 persen, masyarakat Indonesia sudah terjangkit paham radikal. Bahkan paham ini sudah menjamah remaja dan pelajar,” katanya.

Untuk mengantisipasi salah satu kejahatan pencurian kotak amal tersebut, DMI Kota Kediri menggandeng Bank Syariah Mandiri (BSM) untuk memberi sosialisasi terkait produk tabungan secara kelembagaan seperti masjid.

“Bank Syariah Mandiri siap menampung tabungan dari kelembagaan masjid. Mari kita tertibkan keuangan umat. Jadi menyimpan itu di tempat yang aman, jangan membiarkan uang di dalam kotak,” terang Damiyati Rohana, perwakilan BSM Cabang Kota Kediri. (ian/nng)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry