Wagub Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meninjau sumur ambles di Dusun Nanas, Desa Manggis, Kec Puncu, Kab Kediri, Selasa (2/5/2017). (duta.co/suud)

KEDIRI | duta.co – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri menetapkan status tanggap darurat atas peristiwa ratusan sumur yang ditelan bumi di wilayahnya. Kepala BPBD Kabupaten Kediri Randy Agatha menyatakan, status tersebut secara prosedural berdurasi 14 hari.

“Kami akan melakukan kajian jika butuh penambahan waktu status tanggap darurat,” ujar Randy saat ditemui di lokasi sumur ambles, Selasa (2/5/2017). Alasannya, peristiwa sumur ambles masih saja terjadi, kemungkinan durasinya akan diperpanjang.

Hingga saat ini, menurut Randy, jumlah sumur yang ambles mencapai 135 sumur. Sebarannya ada di beberapa dusun yang ada di Desa Manggis, Kecamatan Puncu. Selain di kecamatan tersebut, puluhan sumur di Kecamatan Plosoklaten juga mengalami longsor pada dinding sumurnya. Namun sejauh ini belum ditemukan sumur yang ambles di wilayah itu.

Dengan status darurat tersebut, pemerintah mendukung penuh pendistribusian air bersih bagi warga. Bahkan untuk kebutuhan itu, dalam satu hari sampai ada lima kali pendistribusian. Pemerintah juga tengah mengkaji penggantian sumur yang baru bagi warga. Namun hal itu belum bisa direalisasikan, mengingat hingga kini masih sering terjadi sumur yang ambles.

Sebelumnya diberitakan, sumur-sumur warga ambles beserta konstruksi bibir sumurnya dalam sepekan ini. Bahkan jumlah sumur yang ambles itu terus bertambah setiap harinya. Bekas sumur itu meninggalkan lubang menganga berdiameter hingga 4 meter. Sebagian warga berinisiatif menutupnya dengan tanah agar longsorannya tidak meluas.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang diduga terjadi akibat labilnya struktur tanah dan diperparah dengan kandungan air dari tingginya curah hujan itu.

 

Dibangun Kembali

Untuk pembangunan kembali sumur yang ambles, Pemprov Jatim menyiapkan anggaran pembangunan. Pembangunan kembali sumur dilakukan dengan cara menutup kembali tanah yang ambles di sekitar sumur, kemudian digali kembali dengan menggunakan bor dengan kedalaman sekitar 25 meter.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur  H Saifullah Yusuf saat meninjau sumur ambles di Dusun Nanas, Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kab. Kediri Selasa (2/5/2017).

Menurut Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim, Pemprov sengaja membantu masyarakat tidak mampu, yang sumurnya ambles agar masyarakat bisa mendapatkan akses air bersih kembali. Rencananya akan disusun bersama camat, kepala desa dan Pemkab Kediri, termasuk di dalamnya ada anggaran biaya pengeboran sumur.

“Tapi dalam jangka pendek pemerintah akan mencukupi kebutuhan air bersih warga dengan menyediakan sebanyak 6 mobil tangki. Pasokan ini berasal dari pemerintah maupun swasta,” jelasnya.

Secara umum, kondisi amblesnya sumur masih aman untuk warga. Meskipun di daerah yang ambles sekitar sumur, warga tidak boleh mendekat karena dikhawatirkan terjadi ambles susulan.

“Kita bisa lihat sumur yang ambles diberi garis polisi agar tidak ada yang melewati dan mendekat. Ambles disebabkan kondisi tanah bergerak karena curah hujan cukup tinggi,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Desa Manggis Mujiran mengatakan, jumlah sumur warga di desanya tersebar di 5 dusun, yakni dusun Nanas, Jambean, Dorok, Manggis, dan Ringinbagus. Dari 5 dusun tersebut totalnya terdapat sebanyak 1.198 sumur.

“Rinciannya, 957 sumur yang berkondisi normal dan 110 sumur keruh. Tapi total sumur yang ambles/longgsor hingga saat ini sebanyak 134 sumur,” pungkas Mujiran.  ud, net

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry