SURABAYA | duta.co – Puluhan kiai kampung dari berbagai daerah di Jatim yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kiai Kampung Jawa Timur (FK3JT) meluruk kantor negara Grahadi Surabaya untuk meminta konsistensi Soekarwo selaku ketua DPD Partai Demokrat Jatim supaya memperjuangkan Cawagub dari kalangan birokrat bisa mendampingi Cagub dari kader terbaik NU di Pilgub Jatim mendatang. Koordinator FK3JT KH Fahrur Rozi mengatakan bahwa kepemimpinan di Provinsi Jatim ke depan masih membutuhkan tokoh birokrat yang mumpuni untuk melanjutkan kepemimpinan duet Soekarwo-Saifullah Yusuf yang berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jatim.

“Dua Cagub terbaik dari kader NU yang didukung kiai-kiai kampung adalah Gus Ipul dan Khofifah Indar Parawansa. Dan untuk Cawagubnya kami menyarankan supaya menggandeng birokrat berdarah nahdliyin,” ujar Gus Fahrur sapaan akrab KH Fahrur Rozi saat ditemui di gedung negara Grahadi, Rabu (14/6) malam.

Ditegaskan Gus Fahrur, pemikiran kiai-kiai kampung ini sejalan dengan pemikiran Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim yang menginginkan ada tokoh birokrat yang maju di Pilgub Jatim dengan menjadi Cawagub. Alasannya, persoalan yang dihadapi Jatim ke depan cukup berat sehingga membutuhkan orang yang berpengalaman di birokrasi khususnya untuk menghindari praktek pungli dan korupsi.

Di antara tokoh birokrat Jatim yang masuk radar kiai-kiai kampung dan dinilai layak disandingkan dengan dua Cagub dari NU yang sudah mengemuka di publik adalah Dr Ir Wahid Wahyudi (Kadishub Jatim), Dr Ir RB Fattah Jasin (Asisten II Setdaprov Jatim) dan Drs H Hasan Aminuddin (Anggota Fraksi NasDem DPR RI dan mantan Bupati Probolinggo dua periode).

“Kami memang memprioritaskan Pak Wahid Wahyudi menjadi Cawagub berpasangan dengan Cagub dari NU. Alasannya, dia birokrat yang cerdas, inovatif dan banyak prestasi. Pak Wahid juga bernasab pesantren sebab bapaknya dari keluarga Ponpes Sunan Drajat Lamongan dan ibunya adalah adik almarhum KH Abdullah Faqih Ponpes Langitan,” ungkap Gus Fahrur.

Pria asli Bangil Pasuruan ini mengaku sedianya rombongan kiai kampung diterima Pakde Karwo di gedung negara Grahadi sekitar pukul 15.00 WIB. Namun karena jalanan macet sehingga terlambat. “Pakde Karwo tak bisa menemui kami karena barengan menyambut kedatangan Ketum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono,” pungkas Gus Fahrur. (ud)