PENYELIDIKAN: Sejumlah polisi saat melakukan penyelidikan di TKP penemuan mayat di jalan Kupang Indah XVII No. 25 Surabaya. Duta/Tunggal Teja

SURABAYA | duta.co – Seorang mayat perempuan ditemukan terlentang dan membusuk di dalam sebuah rumah mewah yang terletak di jalan Kupang Indah XVII No. 25 Surabaya, Kamis (1/6) sekitar pukul 20.00 WIB. Mayat nahas tersebut pertama kali diketahui oleh satpam perumahan bernama Faisal.

Saat itu Faisal curiga melihat lampu teras rumah masih tetap menyala saat siang hari. Namun Faisal masih menyimpan kecurigaannya itu. Sampai menjelang berbuka, Faisal yang kebetulan shift jaga pos depan rumah tersebut ditemui oleh pembantu rumah sebelah. Saat itu, pembantu rumah sebelah hendak mengantarkan makanan buka puasa untuk korban.

“Saat pembantu sebelah itu mau kasih makanan buka puasa, dipanggil tidak ada jawaban. Nah mulai dari situ kecurigaan saya bertambah. Akhirnya saya lapor komandan saya dan diteruskan ke RT-RW, Pemilik Rumah sama pihak Kelurahan dan Kepolisian,” kata Faisal, Jumat (2/6).

Sementara itu, identitas mayat perempuan tersebut baru diketahui setelah pemilik rumah Elsye datang ke rumah pertamanya itu. Perempuan bernama Busani (48), warga Jl Nusa Indah 2 Dusun Kombongan,  Desa Pondokrejo, Kecamatan Tempurejo, Jember. Korban yang merupakam pembantu rumah tangga (PRT) dari Elsye diketahui memang tinggal seorang diri di dalam rumah. Sedangkan Elsye dan keluarganya sudah pindah di rumah keduanya di perumahan Wisata Bukit Mas.

Dari keterangan Elsye, korban memang jarang komunikasi dengannya. Hanya terhitung 10 hari lalu, Elsye mendatangi korban untuk memberikan uang iuran penjagaan dan kebersihan perumahan. “Iya sekitar sepuluh hari lalu ketemu, saya kasih uang retribusi sama uang makan dia,” kata Elsye kepada Polisi.

Elsye melanjutkan,jika beberapa waktu lalu korban sempat bercerita jika di kampung memiliki sapi dan beranak pinak. Sapi itu dibelinya dari hasil kerjanya selama 6 tahun menjadi pembantu Elsye. Sapi-sapi tersebut dititipkan keponakannya untuk dirawat di kampung.

“Dia (korban) jarang pulang kampung, tapi sesekali kalau pulang kampung itu selalu izin saya, telepon minta uang gajiannya atau kasbon dulu. Terakhir bulan Maret lalu dia (korban) pulang kampung bawa duit Rp 5 juta. Saya peringatkan hati-hati kalau bawa uang banyak,” imbuh Elsye.

Kapolsek Dukuh Pakis, Kompol Ari Trie Setiawan yang meninjau lokasi mengatakan, pihaknya mendapat laporan warga sekitar pukul 20.30 WIB. Saat itu Ari beserta anggotanya langsung berangkat menuju lokasi. Disana pemilik rumah dan satpam perumahan sudah masuk ke dalam rumah.

“Kami temukan korban meninggal dalam keadaan terlentang, kemudian kondisinya sudah membusuk, bau menyengat dan sudah dikerumuni belatung,” ungkap Ari.

Selain itu, dalam tubuh korban ditemukan luka sayat diantaranya di bagian leher, lengan bagian kanan dan kepala. Terdapat ceceran darah dari tempat korban ditemukan di depan pintu kamarnya hingga dapur. Selain itu di dapur juga ditemukan sebilah sabit dengan gagang sabit yang lepas dari sabitnya. Polisi polsek Dukuh Pakis Surabaya dibantu tim Inafis Polrestabes Surabaya masih melakukan porses autopsi guna mengetahui kematian korban.

“Indikasi untuk pembunuhan ada, karena ditemukan beberapa luka di tubuh korban. Tapi kami belum bisa memastikan apakah benar dibunuh dan apa motifnya. Sementara belum ada barang bberharga yang hilang di dalam rumah dan pagar rumah saat itu dalam keadaan tergembok,” imbuh Ari Trie Setiawan.

Kini polisi masih terus melakukan penyelidikan terhadap kasus penemuan mayat pembantu rumah tangga tersebut. Polisi akan menyisir CCTV komplek perumahan dan CCTV milik rumah yang berada tepat dihadapan rumah milik Elsye tersebut.

“Karena di dalam rumah tempat korban ditemukan tidak ada CCTV maka nanti akan kami lihat melalui CCTV perumahan dan CCTV milik salah satu rumah,” pungkas perwira asal Semarang ini. tom/gal

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry