LAWAN: Maruli Hutagalung, Kepala Kejati Jatim saat meladeni 'perlawanan' M Rawi, Kepala Kejari Tanjung Perak Surabaya. M Rawi sendiri adalah peserta terakhir yang bertahan dari serangan Maruli. Duta/Henoch Kurniawan

SURABAYA | duta.co – Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur (kajati Jatim), Maruli Hutagalung, tidak hanya dikenal hobi menahan tersangka korupsi. Dia juga hobi bermain catur. Di kalangan pecatur nasional, Maruli dikenal grand master dari lingkungan Kejaksaan.

Tidak heran, setiap Hari Bhakti Adhyaksa (HBA), Kejati Jatim selalu menggelar lomba catur, di antara beberapa cabang olahraga lain yang dilombakan. Dua kali sudah lomba catur digelar sejak Maruli jadi Kajati Jatim, yakni HBA ke-56 tahun lalu dan HBA ke-57 kali ini.

HBA tahun lalu, sejumlah grand master catur nasional dan internasional diundang Maruli bertanding. Di antaranya pecatur dari Uzbekhistan, Singapura, Malaysia, dan Iran. Kala itu, mantan Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejaksaan Agung itu juara I kategori U-50.

Pada HBA kali ini, tidak ada grand master yang diundang. Peserta lomba catur berasal dari lingkungan Kejaksaan dan wartawan. Hal yang menarik, sistem lomba digelar dengan cara berbeda. Semua peserta maju secara bersamaan melawan satu pecatur, yakni Kajati Maruli Hutagalung.

Puluhan pecatur itu ‘mengeroyok’ satu pecatur di lantai 8 kantor Kejati Jatim pada Kamis (13/7). Sebanyak 20 Meja catur ditata serupa huruf U. Masing-masing meja dipasangi papan catur. Begitu lomba dimulai, 21 peserta lomba duduk di kursi menghadap meja catur.

Pertandingan dimulai, Maruli lalu maju berdiri ke tengah arena. Satu-satu meja catur dihampirinya. Dia lantas memindahkan bidak catur putih pertamanya. Masing-masing peserta membalas. Belum setengah jam berjalan, satu pecatur tumbang kena skak mat Maruli. Pecatur apes itu diganti peserta lain.

Hal yang menarik perhatian ialah gaya Maruli kala mengelilingi meja catur dan saat berpikir kala hendak memindahkan bidak catur. Mimik wajahnya dipasang serius. Seringkali bekacak pinggang. Senyum tipis khasnya acapkali disunggingkan. Gaya biasa kerap ditunjukkannya saat diwawancara soal penahanan tersangka korupsi.

Dimulai sehabis salat Dzuhur, hingga berkahir menjelang sholat maghrib. M Rawi, Kepala Kejari Tanjung Perak Surabaya, sebagai peserta catur terakhir yang bisa bertahan melawan Maruli. Permainan ini terpaksa dihentikan sebelum ada yang kalah maupun menang. Permainan ini sengaja dihentikan karena sang Grand Master harus menghadiri undangan acara peringatan Hari Anti Narkoba yang diadakan Muspida di Kodam V Brawijaya.

Ironis lagi, banyak beberapa peserta yang harus tumbang ditangan Maruli pada menit-menit awal. Salah satunya Budi Mulyono peserta wartawan dari Komunitas Media Pengadilan dan Kejaksaan (KOMPAK). “Saya orang keempat dikalahkan Pak Kajati. Satu jam setelah permainan mulai digelar,” kata Budi.

Maruli usai permainan dikonfirmasi mengatakan bahwa taktik permainan catur berkaitan erat dengan taktik menjerat koruptor. “Kombinasi taktik yang dilakukan pada permainan catur bisa diaplikasikan bagaimana cara kita bisa menjerat para koruptor dan membuktikan kesalahannya di persidangan,” ujarnya. eno

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry