Tampak (kiri) Ketua Umum PPP M Romahurmuziy (Romi) saat sambang Cak Anam di Graha Astranawa, Surabaya. (FT/MKY)

SURABAYA | duta.co — Hasil riset yang dilakukan Media Monitoring Binokular dari 100 media nasional dan daerah baik cetak, televisi maupun online, mencatat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadi partai politik yang paling ramai diberitakan setelah Golkar selama Desember 2017. Pemberitaan tentang Golkar mencapai 2.422 berita dan PPP sebanyak 1.574 berita.

“Pemilu 2019 PPP akan menjadi pilihan utama umat Islam. Alasannya, pertama, PPP saat ini satu-satunya partai Islam yang masih dijaga kiai sepuh. Di PPP ada Mbah Moen (KH Maimoen Zubair). Sampai detik ini PPP masih menjadikan kiai sebagai panutan, sementara yang lain kiai sekedar pengingat,” demikian disampaikan Drs H Choirul Anam, mantan Ketua DPW PKB Jawa Timur dan Ketua Umum DPP PKNU kepada duta.co, Jumat (19/1/2018).

Kedua, lanjut Cak Anam, panggilan akbranya, politisi santri (PPP) masih menjaga fatsoen politik, mereka ikut menjaga muruah NU, tidak justru merusak khitthah NU sebagaimana yang lain. “Nahdliyin sekarang dengan kasat mata melihat, partai mana yang cenderung merusak khitthah NU,” jelasnya.

Masih menurut Cak Anam, belakangan ini kesadaran warga NU terhadap upaya menegakkan khitthah semakin kuat. Banyak warga NU prihatin menyaksikan politisasi organisasi NU yang kian terang-terangan. NU dijadikan alat untuk mengeruk suara. PKB misalnya, sudah dicurigai sebagai parpol yang ingin menguasai NU. Ujungnya, merusak khitthah NU.

“Sekarang muncul istilah NU menjadi Banom PKB. Ini sudah kelewatan. Bahkan ada rumor politisi PPP tidak boleh bertemu dengan pengurus NU. Ini menunjukkan saking besarnya upaya untuk mengangkangi organisasi,” tegasnya.

Di sini, kata Cak Anam, panggilan akrabnya, PPP menjadi pilihan utama. Warga NU yang ingin menyaksikan tegaknya khitthah, akan memilih PPP sebagai saluran politiknya. Apalagi, PPP adalah salah satu partai yang telah direkomendasi kiai-kiai NU. “Tinggal sejauh mana PPP mampu mengambil kesempatan ini untuk Pemilu 2019,” tegasnya.

Seperti diberitakan, 100 media terdiri dari 27 media cetak, 61 berita online dan 12 stasiun televise sudah kepincut dengan berita PPP. Analyst and client service Manager Binokular, Fahrizal Setiadi mengungkapkan, PPP berada di barisan kedua. Partai Golkar menempati posisi pertama sebanyak 458 pada minggu pertama Desember 2017. Lalu, disusul PPP sebanyak 347 berita. Sementara di posisi ketiga yakni partai Gerindra dengan 241 berita.

Memasuki minggu kedua Desember 2017, Golkar masih berada di urutan teratas sebanyak 757 berita, posisi kedua PPP dengan 415 berita dan Gerindra dengan 236 spot berita. Pada minggu ketiga Desember, Golkar sebanyak 783 berita, PPP 480 berita dan PDIP mencapai 243 berita.

Selanjutnya mengalami pergeseran memasuki minggu keempat pada Desember 2017. Partai berlambang Kakbah naik ke posisi pertama dengan porsi 480 berita, lalu Golkar mencapai 424 berita dan Partai Gerindra dengan 170 berita.

“Dari 1.574 spot berita PPP yang direkam selama periode Desember 2017, PPP mendapatkan berita yang netral sebanyak 930 berita atau sebesar 59,08%, pemberitaan positif sebesar 521 atau 33,1% dan berita negatif mencapai 123 atau sebesar 7,8% saja,” kata Fahrizal, dalam keterangan tertulis. (dt,mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry