Irjen Boy Rafli Amar (IST)
Irjen Boy Rafli Amar (IST)

JAKARTA | Duta.co – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan PDI Perjuangan menanggapi permintaan mediasi atau penyelesaian kekeluargaan dari Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) M  Rizieq Shihab atas sejumlah laporan yang menjerat dirinya. Polri menyatakan perlu melihat dulu masalahnya. Sedangkan PDIP berpandangan tak ada alasan politik untuk memediasi Rizieq dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mempersilakan Rizieq Syihab menyampaikan kepada kepolisian terkait mediasi dengan Megawati Soekarnoputri dan lainnya. Sebab, perlu dilihat masalah itu urusan hukum atau tidak.

“Sampaikan dulu baik-baik ke polisi. Akan kita lihat dulu masalahnya. Apakah masalah hukum, apa masalah perbedaan pendapat,” ujar Boy di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (18/1/2017).

“Jadi ada masalah yang bisa didialogkan. Yang terkait dengan masalah hukum, tentu ini tidak bisa langsung diputuskan ya. Harus dilihat jalan solusi yang terbaik dulu seperti apa,” tambah Boy sambil menambahkan pihaknya perlu mempelajari apa yang dimaksud mediasi oleh Rizieq.

Seperti diberitakan duta.co, saat berdialog dengan Komisi III DPR, Selasa (17/1) kemarin, Rizieq menyatakan Polri perlu memediasi sejumlah persoalannya dengan pihak yang beperkara dengan FPI dan dirinya. Termasuk dengan  Megawati Soekarnoputri yang oleh Rizieq dipersoalkan karena pidatonya pada HUT ke-44 PDIP beberapa hari lalu dianggap menistakan agama Islam.

“Jangan hanya dengan Megawati, tetapi juga dengan PMKRI, Sukmawati, dan lainnya. Ayo kita duduk bareng diskusi nasional,” jelas Rizieq.

Andreas Hugo Pareira (IST)

Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira malah merasa aneh dengan permintaan Rizieq yang ingin dimediasi dengan Megawati Soekarnoputri. Sebab, secara politis, sama sekali tak ada alasan untuk mediasi dimaksud.

“Secara politik, kualifikasi Bu Mega itu Presiden RI Kelima. Juga Ketua Partai besar pemenang pemilu, beliau juga seorang negarawan,” kata Andreas, di Jakarta, Rabu (18/1/2017).

Dikatakan Andreas, pidato soal Pancasila yang disampaikan Megawati, yang menjadi alasan Rizieq hendak melaporkan Mega ke polisi, juga dilakukan karena Megawati punya tanggung jawab terhadap bangsa dan negara ini. Apalagi, Indonesia didirikan oleh ayahnya sendiri, Bung Karno.

Oleh karena itu, kalau Mega berbicara sesuatu, kata dia, ada legitimasi politik yang jelas yang bisa dipertanggungjawabkan secara publik. Hal itu dilakukan demi kepentingan PDI Perjuangan yang beliau pimpin maupun demi kepentingan bangsa ini.

“Yang pasti, Ibu Mega sangat hemat berbicara. Dan kalau beliau bicara, tentu punya dasar yang jelas dengan bobot politik dan moral kenegaraan yang bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Andreas. ful, net

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry