PONOROGO | duta.co – Kebakaran yang menimpa pasar terbesar di Ponorogo, Pasar Legi Songgolangit Ponorogo pada Ahad (14/5/2017) malam menghanguskan bangunan pasar hingga 60 persen. Sebanyak 595 lapak pedagang ludes dilalap api, yang membakar mulai pukul 20.00 WIB hingga Senin (15/5/2017) pukul 04.00 WIB pagi tadi.

“Seluruhnya di Pasar Songgoangit ada 1.103 lapak, 65 toko, yang terbakar  lantai 1 sisi selatan adalah 261 lapak dan di lantai  2 sebanyak 334 lapak,” terang Sigit Pramono, Kepala UPT Pasar Songgolangit, Senin (15/4/2017) pagi.

Sedangkan upaya pemadaman dilakukan dengan mendatangkan 20 unit mobil pemadam kebakaran (PMK) dengan diback up mobil tangki dari Pemkot Madiun, Magetan, Trenggalek, Wonogiri dan Ponorogo sendiri.

Kedatangan PMK dari luar Ponorogo dilakukan mengingat besarnya kobaran api, sementara mobil PMK  milik Pemkab Ponorog yang hanya berjumlah 2 unit, ternyata jauh dari mencukupi.

Dua PMK jadul , karena diadakan pada tahun 2002, PMK yang datang sekitar 10 saat kejadian, tidak mampu mengatasi besarnya kobaran api. Ditambah kencangnya tiupan angin pada malam itu. Bahkan mobil ‘jadul’ itu harus 2 kali bolak balik mengisi air tanpa didukung oleh mobil tangki.

Begitu mobil PMK pergi mengambil air api membesar lagi hingga berulang-ulang. Dan jadulnya mobil PMK dengan keterbatasannya itu diakui oleh Bupati .

“Armada sangat terbatas memang iya. Kita kewalahan. Saya pada  2016 saat membahas APBD  2017 sempat singgung usulan masalah aramda PMK, karena kemampuan terbatas , dan memilih belanja prioritas maka ( usulan) kita tidak didengarkan,” kata Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni tadi malam di TKP. sna

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry