TUNGGU WAKTU: Mensos Khofifah Indar Parawansa di sela acara halal Bihalal PP Muslimat NU sekaligus peringatan Hari Anak Nasional di Gedung Konvensi, Taman Makan Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (16/7). (ist)

JAKARTA | duta.co – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa terus berkomunikasi dengan banyak pimpinan partai politik terkait pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur. Khofifah menyebut sebagaian besar pimpinan Parpol merupakan kerabat lama.

“Saya komunikasi dengan banyak pimpinan partai, dengan Pak Surya Paloh saya berkomunikasi, dengan Pak Setya Novanto saya berkomunikasi, dengan Pak Zulkifli saya juga berkomunikasi,” ujar Khofifah di Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (16/7).

Khofifah juga mengaku melakukan komunikasi dengan PDI Perjuangan. Selain itu komunikasi dengan Partai Hanura dan PPP kubu Romi juga terus dilakukan.

“Dengan teman-teman PDIP ada di beberapa lini, Bu Puan tanya beberapa kali ke saya.  Kemudian dari Hanura Pak Oso saya juga berkomunikasi, dengan Mas Romi, ya mereka kan saya sebagian besar berkawan sudah cukup lama,” katanya.

Berdasaarkan penjelasan Khofifah tersebut, ada enam pimpinan Parpol yang terus berkomunikasi dengan Khofifah terkait gelaran Pilgub Jatim 2018.

Khofifah juga ingin memaksimalkan tugasnya di Kementerian Sosial. “Kalau misalnya Allah memberikan arah yang lain pada proses pelayanan pengabdian yang saya lakukan, ya nanti kita tunggu waktu,” imbuhnya.

Sejumlah survei mencatat peningkatan popularitas Khofifaf untuk Pilkada Jawa Timur 2018. Survey Center (SSC) bahkan mencatat, popularitas khofifah menyentuh angka 90 persen. Perolehan angka itu mengalahkan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang notabene sudah lama mendeklarasikan maju Pilkada Jatim. Popularitas wagub Jatim itu hanya 84,60 persen, disusul Tri Rismaharini dengan 79,8 persen.

Dalam hasil survei yang digelar Juni di 38 kabupaten dan kota dengan 800 responden calon pemilih itu, Risma memimpin perolehan survei figur paling disukai atau akseptabilitas dengan perolehan 75,8 persen dukungan. Sementara Gus Ipul mendapat 75,5 persen dukungan, disusul Khofifah dengan 67,9 persen dukungan. Adapun dalam hal elektabilitas atau keterpilihan, Gus Ipul tertinggi dengan 26,6 persen, Risma 24,1 persen, dan Khofifah 16,8 persen.

 

Komunikasi dengan Demokrat

Sementara itu, kendati meraih 13 kursi di DPRD Jatim, Partai Demokrat tak mau kalah dengan PDIP Jatim yang ranking dua perolehan kursi (19 kursi) dalam hal pendaftaran calon gubernur/waki gubernur Jatim 2018. Bahkan, Partai Demokrat diprediksi ‘mengoleksi’ pendaftar Cagub/Cawagub lebih banyak dari PDIP Jatim. Khofifah pun melalui timnya terus melakukan komunikasi.

DPD PDIP Jatim yang lebih dulu membuka pendaftaran Cagub-Cawagub Jatim, mulai 1 Juni hingga 10 Juli 2017, hanya berhasil menjaring 1 Bacagub dan 4 Bacawagub. Yaitu Saifullah Yusuf sebagai Bacawagub serta Kusnadi, Suhandoyo, Budi Sulistyo, dan Abdullah Azwar Anas sebagai Bacawagub.

Dua hari berselang pasca-jadwal pengembalian formulir pendaftaran Cagub-Cawagub PDIP Jatim ditutup, DPD PD Jatim juga membuka pendaftaran Cagub-Cawagub Jatim berlangsung mulai 12-31 Juli mendatang. Respons para kandidat yang ingin ikut meramaikan agenda politik lima tahunan pun luar biasa.

Sekretaris DPD PD Jatim Renville Antonio mengatakan, setelah empat hari resmi dibuka pendaftaran Cagub-Cawagub, tercatat sudah ada tiga orang yang mendaftar yaitu Saifullah Yusuf (Cagub), Nurhayati Assegaf (Cagub), dan Nurwiyatno (Cagub/Cawagub).

“Besok siang (hari ini-red), dijadwalkan Ketua Kadin Jatim La Nyalla Mattalitti juga akan mendaftar ke Partai Demokrat Jatim, ” ujar Renville Antonio disela menerima pendaftaran Nurwiyatno di Kantor DPD PD Jatim Jalan Kertajaya Surabaya, Minggu (16/7).

Selain keempat orang yang sudah memastikan mendaftar, kata Renville juga ada empat orang lagi yang tengah  melakukan komunikasi intensif untuk ikut mendaftar ke Partai Demokrat Jatim. Ia juga tidak membantah di antara para calon tersebut ada nama Khofifah Indar Parawansa.

“Saya tak berani memastikan Bu Khofifah akan ikut mendaftar atau tidak namun timnya masih terus komunikasi intensif dengan Desk Pilada DPD Partai Demokrat Jatim,” dalih ketua Desk Pilkada DPD PD Jatim ini.

Sementara menurut berbagai sumber, selain nama Mensos RI, Khofifah Indar Parawansa yang akan ikut mendaftar pendaftaran Cagub-Cawagub Demokrat juga ada nama seperti Hadi Prasetyo (mantan Asisten Sekdaprov Jatim), Saiful Rahman (Kadindik Jatim).

Terpisah, Dirut Lembaga Survey Regional (LSR) Dr Mufti Mubarok mengatakan, PDIP Jatim kurang direspons para kandidat gubernur dan wakil gubernur karena PDIP selama dua kali perhelatan Pilgub Jatim selalu kalah, yakni waktu mengusung Pak Tjip (Pilgub 2008) dan Bambang DH (Pilgub 2013) sehingga PDIP tak bisa di nomor satukan.

Sebaliknya, kata Mufti, Partai Demokrat Jatim sudah terbukti dua kali memenangkan Pilgub Jatim bersama koalisi partai menengah. Bahkan diperhelatan Pilkada serentak koalisi partai menengah lebih banyak menang dibanding partai-partai besar. “Partai menengah itu manuvernya lebih lincah karena tak terkooptasi pusat dan sejalan dengan mayoritas masyarakat yang lebih menginginkan sosok pemimpin baru,” pungkasnya. hud, ud, net

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry