JAKARTA | duta.co – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amies Rais dikenal sebagai dua tokoh oposisi. Khususnya saat aksi Bela Islam dan kisruh pilkada DKI dengan Ahok sebagai tokoh utamanya.

Khusus Amien Rais konteks oposisi sama sekali tak ada hubungannya dengan partai. Sebab PAN termasuk partai penyokong pemerintah. Dalam politik Indonesia memang tak ada yang benar-benar oposisi atau koalisi. Tapi kiprah Amies Rais adalah oposisi, yang rajin mengkritik pemerintah.

Kini kedua tokoh kena gebuk. Rizieq tersangka kasus pornografi dan kabur ke Arab Saudi untuk memprotes ketidakadilan yang dialaminya. Tak lama kemudian Amies Rais nyaris mengalami hal yang sama. Meski belum berstatus tersangka, tapi Amien sudah divonis bersalah oleh sebagian orang yang berseberangan dengannya. Dia sudah terkesan bersalah menerima duit yang diduga dari proyek alkes dengan terdakwa mantan menkes Siti Fadilah Supari.

Kini, beredar foto kedua tokoh oposisi bertemu di Makkah, Arab Saudi. Bahkan foto keduanya sudah beredar luas di media sosial. Dan pengacara Rizieq membenarkannya. Artinya kedua tokoh oposisi itu bertemu di Tanah Suci.
“Foto itu betul,” kata Ketua Bantuan Hukum FPI, Sugito Atmo Pawiro, saat dihubungi, Kamis, 15 Juni 2017.

Meski demikian, Sugito belum bisa memastikan kapan pertemuan tersebut diadakan, atau foto mereka diambil.
“Cuman itu kapan, segala sesuatu harus dikonfirmasi dulu. Itu yang lama atau yang baru, nanti saya kabarin ya,” kata dia lagi.

Lantas, untuk kepentingan apa dua tokoh yang juga menjadi penggerak aksi-aksi bela Islam itu bertemu di Arab Saudi? “Silaturahmilah pasti,” jawab Sugito.
Pertemuan antara Habib Rizieq dan Amien Rais itu beredar di media sosial khususnya Twitter.

Salah satu yang mengunggah adalah akun? @abiabu_robi.

Pertemuan Amies Rais dan Rzieq ini tentu bukan tanpa makna. Bukan tanpa pesan sebab fotonya disebar secara sengaja. Artinya tidak rahasia. Cuma tempatnya dirahasiakan. Pesan yang jelas bisa dibaca adalah penegasan bahwa keduanya yang tokoh oposisi telah dijadikan bernasib sama, dikriminalisasi oleh kekuasaan melalui alat negara, polisi dan KPK.

Pesan kedua adalah kedua tokoh jelas membicarakan strategi perlawanan baik secara hukum maupun politis. Yang perlu dicatat adalah kemungkinan perlawanan politis yang bisa jadi akan membuat negeri ini selalu diwarnai kegaduhan dan konflik politik berkepanjangan. Saat ini konflik politik masih hangat, tapi bukan berarti tidak bisa berkobar memanas bila pemerintah tak mengantisipasinya dengan baik.

Permintaan para tokoh, para ulama, agar kasus Rizieq dan Amien berjalan transparan, sangat penting. Sebab bila tidak, negara dalam bahaya sebab dikendalikan dengan cara-cara seperti “zaman kegelapan”, ketidakjelasan, dalam proses hukum. Tentu kita semua tak menghendakinya hal itu terjadi. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry