POTENSI EKSPOR: Produksi IKM Indonesia berpotensi besar di pasar ekspor. Karenanya pemerintah berencana mengajak 217 IKM pameran ke sejumlah negara. (duta.co/DOK)

SURABAYA| duta.co – Pemerintah terus memaksimalkan potensi Industri Kecil Menengah (IKM). Dalam program pengembangan produk IKM, tahun ini akan dilakukan melalui bimbingan dan fasilitasi penerapan standarisasi dan sertifikasi, pendaftaran HKI serta perbaikan desain kemasan dan merek kepada 412 IKM.

“Oleh karena itu, pelaku IKM perlu mengoptimalkan peran klinik kemasan yang dimiliki oleh Kemenperin. Mereka dapat berkonsultasi tentang pembuatan kemasan yang lebih baik untuk produk-produknya sesuai selera pasar saat ini,” ungkap Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih  dalam rilisnya.

Sementara itu, program restrukturisasi mesin dan peralatan, dilakukan melalui skema potongan harga pembelian mesin dan peralatan kepada 163 IKM. Besarnya potongan harga minimal Rp20 juta dan maksimal Rp500 juta.

Kemenperin telah menganggarkan dana sekitar Rp11 miliar untuk program restrukturisasi ini pada tahun 2017.  Pemberian potongan harga dibedakan untuk industri kecil sekitar 25-30 persen dari harga pembelian, sedangkan untuk industri menengah akan mendapatkan potongan harga sebesar 25-35 persen.

“Potongan harga juga akan dibedakan antara pembelian mesin impor dan mesin produksi dalam negeri. Potongan harga 25 persen diberikan untuk pembelian mesin impor dan 30 persen untuk mesin produksi dalam negeri,” jelasnya.

Selanjutnya, Kemenperin tahun ini akan memfasilitasi perluasan pasar bagi 217 IKM nasional melalui promosi dan pemasaran produk dengan keikutsertaan pada pameran dalam dan luar negeri. Negara tujuan promosi dan pemasaran antara lain, Australia, Jepang, Dubai World Trade Centre, Moskow, Frankfurt, Hong Kong, Singapura, dan Hanover. (imm)

 

 

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry