Anggota Komisi XI DPR RI, Indah Kurnia (kiri) bernyanyi bersama pengusaha Dewi Motik Pramono (dua dari kiri) di sela-sela seminar di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Rabu (26/4). DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – Walau kodratnya, perempuan itu bukan pencari nafkah, namun tidak salah jika perempuan juga memiliki penghasillan. Perempuan di zaman sekarang ini tetap harus punya uang. Itu dilakukan agar perempuan bisa melakukan apa saja yang diinginkan salah satunya dengan menjadi orang yang selalu memberi atau tangan di atas.

Hal itu diungkapkan pengusaha Dewi Motik Pramono di seminar yang digelar di kampus Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Rabu (26/4). “Bagaimana kita bisa melakukan aksi tangan di atas kalau kita tidak punya uang. Mosok yo minta suaminya terus,” katanya.

Di ajang itu, mantan Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) ini memberikan semangat agar para perempuan tidak terlena dengan hanya meminta uang dari suaminya. “Bagaimana bisa maju dan berdaya kalau hanya mengandalkan suaminya,” tukasnya.

Dikatakannya, Indonesia memiliki 260 juta penduduk yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Jumlah penduduk yang sangat besar itu adalah potensi pasar yang sangat luar biasa. Itu bisa dimanfaatkan hanya dengan mengandalkan gadget dan jari jemari. “Bisa menjual apa saja dengan cara halal melalui handphone. Siapa di zaman sekarang ini yang tidak memakai handphone. Semua menggunakannya. Bagaimana handphone itu bisa berguna buat kita,” jelasnya.

Dewi Motik menjelaskan, kesuksesan Sambal Bu Rudi. Di mana hanya dengan sambal, Bu Rudi bisa menjadi pengusaha wanita yang sangat sukses. “Semua orang bisa bikin sambal toh, hanya karena kemauan saja,” tuturnya.

Indah Kurnia yang hadir dalam ajang yang sama juga memberikan motivasi kepada para perempuan yang hadir di acara itu. Dikatakannya, di manapun perempuan berada harus bisa berkarya dan bekerja dengan tulus dan cerdik. “Kita harus bisa tulus seperti merpati dan cerdik seperti ular,” tandasnya.

Saat ini, kata anggota Komisi XI DPR RI ini, semua hal bisa dibisniskan. Karena semua orang sudah mulai membutuhkan sesuatu yang zaman dahulu tidak terpikir akan dibutuhkan. “Misalnya, para pria saat ini sudah mulai peduli akan tatanan rambut, peduli dengan kebersihan wajah. Kalau dulu mana ada pria melakukan itu. Ini sebuah peluang bagi kita. Hanya dengan derigi (jari) kita bisa berbisnis dari rumah,” jelasnya.

Saat ini yang terpenting adalah bagaimana memanfaatkan financial technology (fintech) demi keuntungan bisnis. “Saat ini jumlah handphone yang beredar jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduknya,” tukasnya.

Dikatakan Indah, hobi ternyata bisa menjadikan sebuah profesi yang menghasilkan uang. Salah satu contohnya adalah dia. Indah dulu memiliki hobi menyanyi. Dari menyanyi sejak kecil itu, dia bisa diterima bekerja di sebuah bank swasta nasional bahkan bisa menjadi seorang kepala cabang. “Jangan salah, hobi itu sesuatu kelebihan kita, manfaatkan itu untuk menghasilkan sesuatu,” tandasnya. (end)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry