MEDAN | duta.co – Polisi menetapkan tiga tersangka teroris yang menyerang petugas pos jaga Polda Sumut. Satu tersangka tewas ditembak ketika beraksi.

Selain itu polisi juga menggerebek percetakan yang diduga mencetak buku yang isinya mengenai paham ISIS. Penggerebekan ini merupakan pengembangan kasus serangan ke pos jaga Mapolda Sumut tersebut.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Rina Sari Ginting mengatakan penggerebekan percetakan yang dilakukan oleh tim gabungan Polda Sumut dan Densus 88 itu tepatnya di Jalan Sisingamangaraja, Medan, pada Minggu (25/6) sore. Tapi polisi baru mengumumkannya kemarin.

“Diamankan empat orang (terkait percetakan). Mereka masih diperiksa dan masih didalami. Mereka (sebagai) saksi,” kata Rina Senin (26/6/2017).

Menurut Rina, dari percetakan itu ditemukan buku tulis tentang doktrin terhadap anak yang isinya diduga paham ISIS.

“(Ditemukan) ada 155 buah buku,” jelasnya.

Rina belum bisa memastikan apakah buku tersebut sudah menyebar atau belum. Ia kembali berujar, petugas gabungan sedang melakukan pendalaman.

“Masih didalami apakah sudah nyebar atau belum,” kata Rina.

Tiga Tersangka

Sementara itu Polisi menetapkan tiga orang tersangka terkait teror penyerangan personel jaga di Polda Sumatera Utara. Satu tersangka tewas dilumpuhkan polisi saat penyerangan.

“Tersangka yaitu Syawaluddin Pakpahan, Ardial Ramadhana (meninggal dunia) luka tembak di dada, dan Boboy (17),” ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/6/2017).

Penyerangan terjadi pada sekitar pukul 03.00 WIB di pos jaga pintu 3 Mapolda Sumut, Minggu (25/6) oleh Syawaluddin dan Ardial. Pelaku diduga masuk dengan cara melompat pagar dan melakukan penyerangan. (det)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry