DIKEBUT: Proses pembangunan tol Mojokerto-Kertosono terus dikebut agar bisa dilewati saat mudik Lebaran tahun ini. (duta.co/arif)

MOJOKERTO | duta.co – Meskipun belum rampung, tol Mojokerto-Kertosono yang menyisakan pembangunan di seksi 2 dan 4 akan digunakan sebagai jalur mudik. Diharapkan, pemudik bisa menggunakan tol sepanjang 40,5 Km ini sebagai jalur alternatif menghindari kemacetan di By Pass Krian, By Pass Mojokerto hingga simpang tiga Bangjuri.

Kepala Divisi Pelaksana Proyek Tol Mojokerto-Kertosono PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI), Samsul Chair mengatakan, pengerjaan fisik di seksi 2 saat ini mencapai 89%. Bagian ini membentang 19,9 Km antara Desa Kedunglisari-Kecamatan Tembelang-Jombang sampai Desa Pagerluyung-Kecamatan Gedeg-Kabupaten Mojokerto. Posisinya yang berada di tengah, memisahkan seksi 3 dan seksi 1 yang lebih dulu dioperasionalkan.

Sementara seksi 4 yang menjadi penghubung dengan tol Solo-Kertosono, lanjut Samsul, saat ini pengerjaan fisiknya mencapai 85%. Bagian ini membentang antara Desa Gondangmanis dan Brodot di Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Jombang sepanjang 0,9 Km.

“Untuk jalur mudik Lebaran, kami siapkan satu jalur di seksi 2. Saat ini sudah siap difungsikan, tinggal pembersihan, persiapan rambu-rambu sementara. Di seksi 4, untuk jalur mudiknya kami buatkan sodetan jalur ke bawah yang menghubungkan ke Kertosono,” kata Samsul, kemarin.

Satu lajur yang difungsikan sebagai jalur mudik, kata Samsul, bakal diberlakukan satu arah. Saat arus mudik, kendaraan satu arah dari Surabaya menuju Jombang. Saat arus balik diberlakukan sebaliknya. Hanya saja, seksi 2 dan 4 hanya dibuka untuk kendaraan golongan 1.

Dengan begitu, saat arus mudik nanti, pemudik bisa melalui seluruh tol Mojokerto-Kertosono. Karena seksi 1 sepanjang 14,7 Km telah dioperasikan sejak Oktober 2014. Bagian ini menghubungkan Bandar Kedungmulyo dengan Tembelang Kabupaten Jombang.

Sementara seksi 3 sepanjang 5 Km antara Desa Kemantren-Kecamatan Gedeg hingga Desa Canggu-Kecamatan Jetis dioperasikan Desember 2016. Ruas tol ini terkoneksi langsung dengan seksi 4 tol Surabaya-Mojokerto (Sumo).

“Waktu pemfungsian tol nanti instansi terkait yang menentukan, yang pasti kami siap. Kalau pengalaman tahun lalu, biasa dipakai pukul 06.00-17.00 Wib, tidak untuk malam hari,” terangnya.

Samsul berharap, penggunaan tol Mojokerto-Kertosono sebagai alternatif mudik akan mengurangi kemacetan di By Pass Krian, By Pass Mojokerto, jalur nasional Mojokerto-Jombang dan di simpang tiga Bangjuri.

“Harapannya bisa mengurai kemacetan sampai 50%. Pengalaman tahun lalu di seksi 1 dilalui 7 ribu kendaraan per hari, kalau tersambung semua kemungkinan volume kendaraan akan jauh lebih besar,” jelasnya.

Selama arus mudik lebaran, tambah Samsul, PT MHI menyediakan 4 mobil derek, 1 unit rescue, 2 ambulance, 3 mobil patroli, 2 unit patroli jalan raya (PJR) dan 4 rest area di seksi 1. “Rest area masih sementara, hanya ada kamar mandi, tempat istirahat dan musala,” tandasnya.

Samsul menargetkan, pembangunan seksi 2 dan 4 selesai pertengahan Juli 2017. Dengan begitu, akhir Juli tol Mojokerto-Kertosono bisa dioperasikan sepenuhnya.

Sementara itu, Kepala Departemen Lalin, Informasi dan Operasi (DLIO), Andrias Sukmawan mengatakan PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI) akan memberlakukan sistem buka tutup jalur bebas hambatan kedua daerah tersebut selama Lebaran tahun 2017 ini. Langkah yang ditempuh pemegang konsensi tol yang kini beralih nama menjadi Astra Infra Toll dikarenakan belum tuntasnya pengerjaan konstruksi di beberapa sesi jalan.

Namun yang membahagiakan adalah pihak tol akan melengkapi fasilitas mudik dijalur darurat layaknya tol operasional. “Kami akan melengkapi jalur fungsional di beberapa titik dengan fasilitas penuh tol operasional. Namun pihak kepolisian akan menerapkan sistem buka tutup karena ada beberapa titik yang baru jalur digunakan,” paparnya. ari

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry