KUALA LUMPUR | duta.co – Dua perempuan yang diduga sebagai pelaku pembunuhan Kim Jong-Nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un, telah dibekuk aparat kepolisian Malaysia. Mereka ditangkap di lokasi berbeda, yakni di lokasi pembunuhan di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) dan sebuah hotel di kawasan Ampang, bagian timur Kuala Lumpur.
Dilansir the Telegraph, Jumat (17/2), kedua wanita itu tidak sadar dijadikan sebagai eksekutor dalam kasus pembunuhan saudara tiri sang pemimpin besar Korut. Seperti yang diakui satu pelaku bernama Doan Thi Huong saat diinterogasi polisi.
“Salah satu wanita mengaku diminta menaruh saputangan ke wajah korban setelah kain itu disemprot oleh wanita lainnya (Siti Aisyah-red),” ujar perwira senior polisi yang tidak mau disebutkan namanya.
Thi Huong menuruti permintaan itu dan langsung membekap korban dari belakang kemudian lari. Dia mengira perbuatan itu merupakan keisengan. “Dia membekap selama 10 detik. Dia berpikir menyemprot korban adalah perbuatan iseng,” tambahnya.
Usai kejadian itu, dia malah ditinggalkan oleh keempat pria dan seorang wanita tersebut. Merasa sendirian, dia pun memilih kembali ke Vietnam dan kembali ke bandara, dia sadar sudah menjadi buruan kelas wahid kepolisian Malaysia.
Seperti diberitakan, Thi Huong ditangkap hanya berselang dua hari setelah Jong-nam alias Kim Chol dilaporkan tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit. Polisi menyebut wanita ini merupakan sosok yang sama dalam terekam kamera pengintai (CCTV), di mana dia mengenakan kaos bertulisan ‘LOL’ di bagian depan.
Selang sehari berikutnya, polisi juga menangkap Siti Aisyah, wanita berpaspor WNI, warga Serang, Banten, di sebuah hotel kawasan Ampang. Siti inilah yang disebut kebagian tugas menyemprotkan cairan di sapu tangan yang dibekapkan di wajah Kim Jong-Nam.
Tak beda dengan Thi Huong, Siti juga tak mengira aksinya adalah sebuah skenario pembunuhan. Dilansir media China, yidianzixun.com, Siti Aisyah mengaku ditawari uang 100 Dolar atau sekitar Rp 1,3 juta oleh seorang pria misterius saat ia bekerja di sebuah kelab malam.
Dia menyatakan dirinya hanya diminta ikut syuting sebuah video lelucon pendek mirip reality show ternama Just For Laugh. Hingga saat ini, Siti Aisyah masih ditahan dan diperiksa oleh Kepolisian Malaysia.
Tak Ada Tanda Luka
Hasil penyelidikan Polisi Forensik Malaysia menyebutkan tidak terdapat cedera eksternal pada tubuh Kim Jong-nam. Tim investigasi juga tidak melihat adanya tanda-tanda masam maupun bekas injeksi di tubuhnya.
“Tapi kita tetap harus menunggu hasil laboratorium,” kata seorang sumber yang tak disebutkan namanya, mengutip situs The Star, Jumat (17/2).
Guru Besar Kriminolog dari Universiti Sains Malaysia P Sundramoorthi mengatakan, tidak mudah untuk menentukan penyebab kematian orang yang telah diracuni. Menurut dia, penyelidikan kasus ini akan memakan waktu lantaran bukti yang ada cenderung tidak konklusif.
Berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan divisi forensik menjelaskan, Jong-nam tewas diracun dengan menggunakan risin dan tetrodotoxin. Risin adalah zat kimia mematikan yang ditemukan dalam biji tanaman pohon jarak, sementara tetrodotoxin adalah racun mematikan yang terkandung dalam ikan buntal.
Berdasarkan cara kerjanya, risin adalah racun yang bekerja secara lambat, sementara tetrodotoxin dikenal dapat melumpuhkan dan membunuh korban dengan cepat.
Pemerintah Malaysia memperketat pengamanan di semua titik masuk ke negara tersebut, pasca terjadinya pembunuhan yang menewaskan Kim Jong-Nam di Bandara Internasional Kuala Lumpur, awal pekan ini.
Kepala Polisi Selangor Datuk Abdul Samah Mat mengatakan, langkah-langkah pengamanan tersebut termasuk pengawasan ketat terhadap penumpang di titik masuk-keluar di Bandara Internasional KL (KLIA) dan KLIA2.
Hal ini dilakukan untuk mencegah apabila ada tersangka lain dalam kasus ini yang mencoba melarikan diri dari Malaysia. Ia mengatakan pihak berwenang juga sedang menyelidiki kasus ini dari semua sudut, termasuk mencoba untuk mencari tahu apakah ada orang lain yang terlibat. net
