KELEWATAN – Benar-benar kelewatan, hanya untuk sebuah Pilkada ada kader NU yang berani ‘jual’ logo organisasi ke Ahok. Apalagi disaat seluruh warga NU sedang bersitegang dengannya lantaran pelecehan kepada KH Ma’ruf Amin. Tampak logo NU yang mestinya dijaga dengan baik justru dipasang untuk kampanye Ahok. (FT/widiynews)
KELEWATAN – Benar-benar kelewatan, hanya untuk sebuah Pilkada ada kader NU yang berani ‘jual’ logo organisasi ke Ahok. Apalagi disaat seluruh warga NU sedang bersitegang dengannya lantaran pelecehan kepada KH Ma’ruf Amin. Tampak logo NU yang mestinya dijaga dengan baik justru dipasang untuk kampanye Ahok. (FT/widiynews)

JAKARTA | duta.co – Warga NU patut mengelus dada. Betapa tidak, di tengah sibuk-sibuknya mempertahankan khittah NU, tiba-tiba ada oknum pengurus yang dengan enaknya ‘menjual’ logo NU untuk kepentingan politik. Itulah muatan spanduk Istighotsah Kebangsaan yang mengatasnamakan warga nahdliyin DKI Jakarta.

Politisisasi NU itu dilakukan secara terang-terangan, bahkan sampai tega menyeret nama Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj. Melalui running text MetroTV yang ditayangkan Minggu (5/2)  petang, disampaikan bahwa Ketum PBNU dan Ahok direncanakan hadir dalam acara istighotsah tersebut.

Karuan, KH Said Aqil langsung membantah. Berita plintiran ini benar-benar membuat ketua umum PBNU tidak nyaman, apalagi di tengah hiruk pikuk menjelang puncak hari Pilkada DKI, di mana PBNU dituntut netralitas kepada semua kandidat serta dengan memperhatikan kasus-kasus di seputar kandidat yang ada.

Memperhatikan perihal di atas, KH Said Aqil melalui Ketua PBNU Bidang Hukum KH Robikin menyampaikan bahwa Ketum PBNU tidak akan menghadiri acara tersebut dan PBNU tidak mengetahui atau terlibat dalam acara itu.

Istighotsah politik atas nama warga nahdliyin Jakarta ini, langsung menggemparkan warga NU di seluruh daerah. Manuver politik seperti ini, dinilai sudah sangat membahayakan NU. Kalau ada pengurus NU yang terlibat, harus dipecat. Karena sudah berani merusak Khittah NU.

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama DKI Jakarta pun marah atas dicatutnya logo NU pada istighotsah di kawasan Menteng ini. Rais Syuriah PWNU, KH Mahfudz Asirun dan Wakil Ketua Tanfidziah KH Munahar Mukhtar mengatakan, bahwa, istighotsah tersebut tidak ada kaitannya dengan warga nahdliyin DKI.

“Berkaitan diadakannya Istigostah kebangsaan atas nama warga nahdliyin Jakarta bersama Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) di Jl. Talang no.3 Menteng Jakarta Pusat, dengan ini pengurus PWNU DKI menegaskan bahwa acara ini tanpa sepengetahuan dan tidak ada sangkut pautnya dengan pengurus PWNU DKI,” demikian disampaikan KH Mahfudz melalui siaran persnya kepada wartawan.

KH Mahfudz kemudian menambakan, bahwa organsiasi akan menindak tegas jika ada pengurus yang berperan aktif di acara Istigotsah bersama Ahok sesuai dengan ketentuan organisasi. Karena tindakan tersebut sudah jelas-jelas melecehkan NU.

Di sisi lain, Ahok sedang bermasalah dengan warga NU. Dia telah melecehkan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Ma’ruf Amin. Ahok dan tim kuasa hukumnya pernah mengancam akan melaporkan KH Ma’ruf Amin kepada aparat kepolisian karena dianggap memberikan kesaksian palsu dalam sidang penistaan agama yang digelar di kantor Kementerian Pertanian beberapa waktu lalu.

Kendati Ahok sudah meminta maaf, PWNU DKI, menurut KH Mahfudz tetap tersinggung dan mengecam keras perlakukan Ahok dan pengacaranya yang sudah melecehkan KH Ma’ruf Amin yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.

“PWNU DKI mendukung pernyataan tegas Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, bahwa saudara Ahok sekarang sedang bermasalah dengan warga NU, kok tega sekali menyeret Logo NU untuk kepentingan Ahok,” pungkasnya. (hud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry