Tampak potongan film, sikap Mbah Gondrong yang bikin jengkel umat Islam. (FT/YOUTUBE)

JAKARTA | duta.co — Sutradara Film ‘Kau adalah Aku yang Lain’, Anto Galon, meminta maaf apabila pesan yang ingin disampaikan dalam filmnya tidak sampai sepenuhnya. Akibatnya, film yang sebenarnya ingin menyampaikan pesan Islam sebagai agama yang mengedepankan toleransi justru menjadi kontroversi.

“Film itu adalah sebuah renungan bahwa sebagai seorang Muslim agar tidak menjadi oknum seperti yang si mbah dalam film,” kata dia melalui keterangan resmi yang dirilis Kepolisian Republik Indonesia, Rabu (28/6/2017).

Sebagian orang menganggap film ‘Kau adalah Aku yang Lain’ menyudutkan Islam melalui sebuah adegan. Yaitu, adanya karakter dalam film tersebut yang mencegah sebuah ambulans melintas karena sedang ada pengajian. Padahal, ambulans tersebut sedang membawa orang sakit.

Anto mengatakan film tersebut memang tidak bisa ditonton secara parsial, apalagi pada bagian si mbah melarang ambulans (lewat) saja. Dia menerangkan tokoh si mbah merupakan gambaran watak sebagian manusia, bukan hanya Muslim, yang memiliki pemikiran kolot. “Tonton film tersebut secara utuh dan resapi,” kata dia.

Film itu juga menyuguhkan karakter Muslim lain yang mengingatkan apabila tindakan yang dilakukan oleh tokoh si mbah keliru. “Di film itu juga pada akhirnya ambulans diberikan jalan dan tidak ada satupun masa pengajian yang menolak ambulans tersebut lewat bahkan si Mbah akhirnya sadar dan ikut membantu ambulans tersebut lewat,” kata dia.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto menambahkan sutradara juga ingin menyampaikan melalui film tersebut tentang toleransi antarumat beragama. “Dia ingin menggambarkan (dalam film) bahwa Islam itu toleran. Dia juga berharap penonton jangan terfokus pada tokoh si mbah, dan jangan hanya nonton sebagian,” kata Rikwanto.

Film ‘Kau adalah Aku yang Lain’ menjadi pemenang dalam festival film pendek yang digagas Mabes Polri atau Police Movie Festival IV 2017. Film ini diunggah ke Youtube  kemudian  link-nya dibagikan melalui akun Facebook dan Twitter Divisi Humas Polri pada hari Kamis, (23/6) lalu.

Selanjutnya, film ini menjadi kontroversi di media sosial. Sebagian warganet mengapresiasi film itu, tapi banyak juga yang menilai isi film ini mendiskreditkan dan menyudutkan Islam. Youtube pun memutuskan menghapus video film tersebut dari lamannya, meski sampai berita ini diturunkan masih bisa dilihat.

Sebagaimana kita ketahui, ini adalah buah dari Police Movie Festival ke-4 yang memilih ‘Kau adalah Aku yang lain’ sebagai pemenang kategori film pendek tahun 2017. Polri mengaku bahwa penjurian dalam ajang yang bertema “Unity in Diversity” sudah profesional.

Film pendek ‘Kau adalah Aku yang lain’ yang disutradarai oleh Anto Galon menuai kontroversi. Film berdurasi 6.54 menit tersebut dianggap telah mendiskreditkan umat Islam.

Menurut Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto dalam ajang Police Movie Festival ini semua film dibuat oleh masyarakat. Ajang Police Movie Festival ke-4 ini, sebanyak 241 film pendek yang masuk dan mengikuti seleksi.

Namun juri memilih hanya 10 dari 241 yang masuk dalam nominasi 10 film pendek terbaik, salah satunya ‘Kau adalah Aku yang lain’. 10 film terpilih ini terangnya telah melewati proses penjurian yang profesional. Kalau dalam film itu terkesan polisi yang menjadi pahlawan, tentu, bisa dimaklumi, karena film tersebut dilombakan oleh Polri.

Film ini memang harus ditonton secara tuntas. Kalau hanya berhenti pada dialog (ngotot) si mbah, flim ini memang sangat menjengkelkan, dan bisa membakar kemarahan umat Islam. Tetapi bila dilihat secara utuh, tidak ada yang salah, kecuali hanya sikap si Mbah yang salah memahami perintah agama. Hanya saja sebagai kritik, Anton Galon menonjolkan umat Kristiani sebagai pasien, ini benar-benar riskan. (hud,net,rep)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry