SEMARANG | duta.co – Pemerintah Kota Semarang menggelar aneka olahan singkong dalam rangka memperingati hari pangan sedunia ke-37 tingkat Kota Semarang, Sabtu (27/10). Bertempat di halaman Balai Kota Semarang kegiatan berlangsung dengan meriah. Tampak, seluruh dinas terkait berupaya meningkatkan kinerja dengan berbagai program binaan.

Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, mengatakan, dalam membentuk ketahanan pangan di Kota Semarang, dirinya berkomitmen untuk menjaga 52% luas wilayah Kota Semarang sebagai lahan hijau. Lalu, mendorong produktifitas lahan hijau dengan berbagai inovasi. “Kita harus menjaga luasan lahan hijau,” demikian Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi.

Inovasi pertanian di era modern ini dimulai dari mengembangkan lahan hijau sebagai wisata alam hingga mendorong inovasi dalam pengolahan hasil panen agar lebih diminati oleh masyarakat. Untuk itu Hendi akan memberikan pendampingan kepada para petani singkong di Kota Semarang untuk memproduksi beras dari singkong.

“Jadi namanya ini beras analog, sama seperti beras biasanya, rasanya juga sama, hanya bukan dari padi, tetapi dari singkong, seperti yang disajikan saat ini. Sehingga ini bisa jadi potensi yang besar bagi industri agrikultur di Kota Semarang,” kata Hendi dalam sambutannya di sela-sela kegiatan tersebut.

Hendi membeberkan tentang tingkat konsumsi beras di Indonesia yang sangat tinggi sehingga terpaksa import dari negara lain. Yaitu sebesar lebih dari 100 kilogram perkapita pertahun, lebih tinggi dari rata-rata konsumsi beras dunia yang ada di kisaran 60 kilogram perkapita pertahun.

“Kita tahu bersama bahwa produksi beras padi di Indonesia kondisinya semakin tidak mampu memenuhi kebutuhan, sehingga kesempatan ini harus diambil oleh petani singkong untuk lebih berdaya melalui beras analog,” ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut Hendi juga mengajak kelompok masyarakat yang menjadi peserta peringatan Hari Pangan Sedunia ke-37 tingkat Kota Semarang tersebut mencicipi beras analog yang disajikan di meja dan ditata berjajar di halaman Balaikota Semarang.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Sapto Adi Sugihartono menyatakan akan memberikan pelatihan dan pendampingan pada kelompok masyarakat mulai dari mengolah singkong menjadi tepung hingga menjadi beras.

Pendampingan akan dilakukan Dinas Ketahanan Pangan. Tahap awal difokuskan di Kecamatan Mijen, Gunungpati, Tugu, dan Ngaliyan. Sapto yakin bahwasanya beras olahan dari singkong akan menarik minat masyarakat secara luas. (rif)

 

 

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry