MASJID MENARA TUJUH WARNA: Warga menikmati sore sambil menunggu datangnya waktu berbuka puasa (ngabuburit) di Masjid Terapung Arkam Bab Rahman di Pantai Teluk Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (28/5/2017). Pemandangan matahari terbenam yang terlihat di laut kawasan tersebut menjadi daya tarik warga. (antara)

PALU | duta.co – Wisatawan yang jalan-jalan ke Palu, Sulawesi Tengah, pasti dibuat kaget oleh Masjid Arkam Babu Rahman. Inilah masjid terapung yang saat malam hari kubahnya bercahaya tujuh warna. Tak hanya itu, masjidnya punya banyak kisah inspiratif.

“Nama masjid ini adalah singkatan dari nama kedua almarhum orang tua pendiri masjid. Masjidnya dibangun dengan biaya sendiri atas nama umat muslim,” kata imam Masjid Arkam Babu Rahman, Abdul Salam, berbagi kisah tentang sejarah masjid ini pada Juli 2014.

Dari arsitektur bangunannya saja, pembangunan Masjid Arkam Babu Rahman pasti menghabiskan biaya yang tak sedikit. Abdul tidak ingin membahasnya lebih dalam soal biaya pembangunan, yang pasti menurut dia biaya pembangunan Masjid Arkam Babu Rahman mencapai angka miliaran rupiah.

Abdul malah menceritakan kisah lainnya yang menarik seputar Masjid Arkam Babu Rahman. Masjid yang lokasinya ada di pantai Teluk Palu, dekat dengan Pantai Talise ini dianggap mampu mengusir maksiat.

“Jujur saja, wilayah masjid ini dulunya tempat muda-mudi pacaran, melakukan maksiat. Semenjak Masjid Arkam Babu Rahman diresmikan pada Desember 2011, Alhamdulillah sudah tidak ada lagi yang pacaran di sini,” tuturnya.

Abdul menambahkan, Masjid Arkam Babu Rahman langsung diserbu wisatawan yang datang ke Palu dan masyarakat sekitar untuk beribadah. Tak sedikit pula wisatawan yang datang hanya untuk berfoto-foto di sana. Suasana di masjid jadi ramai, dan anak-anak muda yang tadinya masih pacaran di sekitar masjid akhirnya bubar dengan sendirinya.

“Suasananya sudah aman, khusyuk untuk beribadah. Masjid Arkam babu Rahman juga sudah memualafkan lebih dari ratusan orang hingga kini,” ucap Abdul.

Keunikan Masjid Arkam Babu Rahman adalah kubahnya dapat bercahaya tujuh warna saat malam hari. Cahaya itu berasal dari suatu alat yang dipesan langsung dari China. Ketujuh warna cahayanya adalah merah, jingga, hijau, unggu, biru, pink dan putih. Warnanya berganti-ganti dalam hitungan detik.

“Khusus bulan Ramadan, pihak masjid menyiapkan buka puasa dan salat tarawih. Peralatan salat di dalam masjid juga lengkap,” tutur Abdul seperti dikutip dari detiktravel.

Masjid Arkam Babu Rahman mampu menampung 200 jamaah. Pilar-pilar masjidnya tertancap 10 meter ke dalam laut, maka oleh sebab itulah masjid ini disebut masjid terapung. hud, dit

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry