Sulit atau bahkan tidak masuk akal upaya menghentikan langkah Khofifah agar tidak mau di Pilgub Jatim. Tetapi, ialah yang bikin rival politik merinding. (FT/IST)

SURABAYA ! duta.co – Macam-macam aspirasi kiai Jatim yang dititipkan lewat Wasekjen DPP PDIP, Ahmad Basarah untuk Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnopuri. Ada pesan yang dibuka blak, ada juga yang dibungkus rapat, rahasia alias RHS. Sebagian ada yang menitipkan nama Cawagub, tetapi mayoritas hanya menguatkan nama Gus Ipul (calon tunggal), Cawagub diserahkan PDIP.

“Dan, dari seluruh pesan itu, rasanya yang paling berat bagi DPP PDIP atau Ibu Megawati adalah menghentikan langkah Khofifah agar tidak maju dalam Pilgub Jatim. Karena ini hak setiap orang, termasuk Khofifah,” demikian disampaikan sumber duta.co, Senin (11/9/2017).

Masih menurut sumber itu, dalam sebuah pertemuan, para kiai mengapresiasi semangat PDIP untuk menjalin sinergitas politik dengan kiai-kiai NU. Apalagi kalau mau menoleh ke belakang, betapa kuat hubungan Bung Karno dengan kiai NU saat itu.

Selain hubungan politik, kiai juga menyampaikan perlunya PDIP memperhatikan inti perjuangan NU, yaitu membumikan Aswaja di bumi nusantara. Harus diakui, bahwa, NU merupakan satu-satunya organisasi yang selalu berada di garis depan membela NKRI. Karena itu, alangkah indahnya kalau PDIP juga memikirkan kelangsungan Aswaja di bumi pertiwi ini.

Untuk Pilgub Jatim ada yang nyeletuk, bagaimana caranya suara nahdliyin utuh, satu suara di Pilgub nanti. Maka, muncul usulan agar Megawati berkenan ‘menasehati’ Presiden Jokowi untuk menghentikan langkah Khofifah Indar Parawansa (KIP). Kalau Khofifah tidak maju, maka, suara nahdliyin dijamin bunser ser.

Apa pun, pertemuan Wasekjen DPP PDIP, Ahmad Basarah dengan para kiai Jatim menghasilkan banyak ‘oleh-oleh’. Seperti diberitakan duta.co, pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong di Kabupaten Probolinggo, KH Mutawakkil Alallah juga menulis pesan sendiri bagi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, intinya agar mengusung tokoh Nahdatul Ulama (NU) pada Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) 2018. Menurut Kiai Mutawakkil, pilihan kiai adalah Saifullah Yusuf alias Gus Ipul.

Selain itu, dari Malang, KH Marzuki Mustamar juga mengirimkan surat khusus kepada Megawati. Surat berisi usulan nama calon gubernur Jawa Timur itu ditulis menggunakan huruf Arab pegon.

“Kita sudah menulis di sini usulannya, termasuk istikharah Kiai Rochman Gading, kira-kira untuk Jawa Timur yang baik siapa? Sudah diistikharai dan ditulis di sini,” kata KH Marzuki Mustamar di kediamannya, kompleks Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek, Karang Besuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang.

Kiai Mustamar menolak membuka isi pesan dalam surat tersebut. Katanya, pesan tersebut bersifat rahasia dan hanya boleh dibaca oleh Megawati, selaku Ketua Umum PDI Perjuangan. “Sudah saya tulis di sini, nggak boleh dibaca, yang berhak membaca Pak Basarah,” katanya.

Tidak Usulkan Cawagub

Nama dalam amplop tersebut, juga hanya mencantumkan calon gubernur, sementara untuk wakil gubernur diserahkan kepada Megawati. Surat selanjutnya diserahkan kepada Ahmad Basarah dengan disaksikan oleh beberapa kiai.

“Kiai Marzuki Mustamar telah menuliskan surat secara khusus yang beliau tulis dengan huruf Arab gundul. Surat tersebut untuk disampaikan kepada Megawati Soekarnoputri sebagai amanah dari beliau ‘dan para kiai. Insha Allah besok akan kami sampaikan kepada Ibu Megawati Soekarnoputri,” kata Basarah.

Surat tersebut, kata Basarah, dalam keadaan tertutup dan ditulis dalam bahasa Arab agar tidak banyak yang bisa membaca. “Supaya rahasianya terjaga. Saya terima Kiai suratnya,” kata Basarah. (ari, mer)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry