Alat berat bego dikerahkan untuk membersihkan material di lahan eks – Lokalisasi Semampir (Duta.co/Nanang)
Alat berat bego dikerahkan untuk membersihkan material di lahan eks – Lokalisasi Semampir (Duta.co/Nanang)

KEDIRI | duta.co — Material yang berserakan di eks – Lokalisasi Semampir mulai kemarin, Rabu (18/1/2017) dibersihkan oleh Dinas Kebersihan Pertamanan (DKP) Kota Kediri dengan dua alat berat jenis excavator. Dijelaskan Didik Catur, Kepala DKP, bahwa material tersebut diminta sejumlah pihak termasuk salah satu perumahan di Desa Sambirejo Kecamatan Gampengrejo.

Apakah dijual material tersebut? Didik menegaskan tidak terima uang sepeser pun dan bila dijual jelas menyalahi aturan. Sesuai rencana tata kota, menjadikan eks – lokalisasi untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH), diawali dengan melakukan pembersihan material yang berserakan.

Selama 15 hari ke depan, tim DKP akan melakukan pembersihan lahan dan selanjutnya material tersebut akan dipergunakan untuk urukan di salah satu perumahan di wilayah Kabupaten Kediri.

Isu yang muncul, bahwa oknum DKP telah menjual material tersebut, hal ini membuat warga penghuni yang dulu membangunnya menjadi resah. Bahkan, Ketua PCNU Kota Kediri, KH. Abu Bakar Abdul Djalil sempat kaget saat dikonfirmasi bila material sisa eks – lokalisasi diperjualbelikan.

“Sebaiknya jangan, disumbangkan saja bagi yang memerlukan,” jelasnya disela – sela peresmian Masjid Al – Bina’i di Balai Kota Kediri. Atas isu tersebut, Kepala DKP menyatakan bahwa siapa pun berhak untuk mengambil material bila memerlukan dan untuk mempercepat prosesnya, maka disediakan dua alat berat.

“Mohon dicatat, isu tersebut tidak benar dan tidak ada oknum DKP atau rekanan pejabat yang menjualbelikan material dari eks – lokalisasi. Silahkan dicek dan bisa dibuktikan bila ada yang berani menjualnya,” tegas Didik Catur saat dikonfirmasi.

Setelah tahapan pembersihan selesai, maka di lahan tersebut akan diberi sejumlah tanaman agar terlihat rindang. “Segera kami olah tanahnya dan diberi tanaman hijau sesuai RTH,” jelasnya.

Meski demikian, Didik Catur mengaku belum bisa memutuskan bentuk RTH seperti apa nantinya di atas lahan tersebut, karena akan melibatkan sejumlah satuan kerja termasuk rencana membuat taman dan tempat hiburan rakyat. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry