SURABAYA | duta.co – Lebih memilih ke ‘pangkuan’ Muslimat NU, akhirnya Hj Ainun Jariyah dan Hj Khofidah mundur dari tim pemenangan pasangan calon (Paslon) Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jawa Timur 2018. Keduanya telah resmi mengajukan surat pernyataan mundur dari tim pasangan nomor urut 2 tersebut.

Ainun merupakan ketua PC Muslimat NU Kabupaten Sidoarjo. Dia juga anggota Komisi A DPRD Sidoarjo dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan Gus Ipul-Puti untuk wilayah Sidoarjo.

Namun, lewat surat pernyataan bermaterai tertanggal 18 Februari 2018, Ainun memutuskan mundur dari ketua tim pemenangan pasangan yang diusung PKB, PDIP, Gerindra, dan PKS tersebut. Alasan yang tertulis dalam surat, Ainun mengaku ingin fokus sebagai anggota DPRD serta Ketua PC Muslimat NU di Sidoarjo.  “Ya, ingin fokus di legislatif dan Muslimat NU,” singkat Ainun saat dikonfirmasi wartawan.

Sementara Khofifah, adalah ketua PC Muslimat NU Kabupaten Malang. Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur dari Fraksi PKB ini ditunjuk sebagai tim kampanye. Kemudian lewat surat tertanggal 1 Maret 2018, Khofidah juga menyatakan mundur dari tim kampanye Gus Ipul-Puti untuk Kabupaten Malang. Dala suratnya, Khofifah tidak dijelaskan alasannya mundur.

Terkait pengunduran Ainun dan Khofidah ini, Ketua PW Muslimat NU Jawa Timur, Nyai Hj Masruroh Wahid tidak menampik. Bahkan, keduanya sudah menghadap dirinya dan siap tidak merangkap sebagai ketua PC sekaligus tim pemenangan salah satu paslon di Pilgub Jawa Timur.

“Saya yang meminta mereka (Ainun dan Khofidah) untuk tidak merangkap, Muslimat NU kok merangkap jadi ketua pemenangan (paslon), apalagi tidak non-aktif. Makanya saya minta memilih,” tegas Masruroh saat dihubungi wartawan, Senin (5/3) malam.

Dalam dialognya dengan Ainun dan Khofidah, Nyai Masruroh meminta keduanya memilih. “Saya kan tanya, sampeyan itu milih tim pemenangan apa tetap di Muslimat NU. Harus pilih salah satu, tidak bisa dua-duanya. Saya suruh mikir, akhirnya milih mundur dari tim pemenangan,” tegasnya.

Setelah mundur dari tim pemenangan Gus Ipul-Puti, Nyai Masruroh berharap keduanya membantu pemenangan ketua umumnya, Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim.

“Ya pastilah, saya minta membantu Bu Khofifah. Kalaupun sungkan, minimal diam, tidak melakukan apapun,” tandasnya.

Masruroh juga memastikan, selain Ainun dan Khofidah tidak ada lagi ketua cabang Muslimat NU yang masuk tim pemenangan Saifullah-Puti. “Cuma dua itu. Kalau lainnya kan memang anggota legislatif dari PKB, jadi masih dibebani fraksinya. Namun tetap saya minta komitmennya, sebagai ketua cabang Muslimat NU untuk memenangkan ketua umumnya,” tegasnya lagi.

Masruroh juga mengaku sudah bertemu dengan ketua cabang yang juga anggota Fraksi PKB. Namun karena bukan anggota tim pemenangan atau jurkam, Masruroh hanya minta komitmennya untuk memenangkan Khofifah.

“Sudah. Sudah ketemu. Tapi bukan tim pemenangan, bukan jurkam, jadi saya enggak bisa ambil langkah untuk memilih. Tadi itu, kalaupun terikat dengan partainya, minimal diam, tidak membantu koempetitor, afdlolnya membantu Bu Khofifah-Emil,” tandasnya.(zal)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry