Agenda dakwah Zaik Naik di Negeri Malaysia sudah berjalan sejak tahun lalu. (FT/YOUTUBE)

KUALA LUMPUR | duta.co – Keinginan pendakwah internasional, Zakir Naik untuk menjadi penduduk tetap (permanent resident) Malaysia ternyata sudah terkabul sejak lima tahun lalu. Terkait hal itu, Zakir Naik pun mendapat pembelaan dari Presiden Pertubuhan Pribumi Perkasa Malaysia (Perkasa), Datuk Ibrahim Ali.

Menurut Datuk Ibrahim menyatakan, selama ini Zakir Naik tidak terbukti membawa misi berbau terorisme atau ekstrimesme. “Ini adalah hak pemerintah untuk memberikan suaka politik atau status PR padanya. Dia tidak pernah mempromosikan terorisme atau ekstremisme dan kami tidak dapat membuktikan tuduhan pencucian uang,” ujar Ibrahim dilansir dari laman thestar, Ahad (23/4/2017).

Ibrahim juga menyinggung soal kebijakan politik India. Karena terdholimi wajar Malaysia ambil epran, bahkan Malaysia tidak boleh melakukan panggilan untuk mendeportasi atau mencabut status penduduk tetap Zakir Naik. Menurut dia, masalah teologi komparatif yang dipraktikkan oleh Zakir saat berdebat tidak perlu dipermasalahkan, termasuk di dunia Barat. “Saya percaya dia tidak ingin pergi ke India karena dia takut dia dianiaya di sana,” kata Ibrahim.

Zakir Naik memang kerap dicari di India karena fitnah kasus pencucian uang yang terkait dengan tuduhan terorisme. Bahkan, Pemerintah India selalu mengawasi pergerakan Zakir.

Seperti diketahui, sebelumnya Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi pekan lalu telah mengkonfirmasi bahwa Zakir telah memiliki status penduduk tetap. Status tersebut diberikan kepadanya sekitar lima tahun yang lalu.

Wakil Perdana Menteri Malaysia, Dr Ahmad Zahid Hamidi mengatakan pendakwah Dr Zakir Naik sudah menjadi penduduk tetap (permanent resident) Malaysia sejak lima tahun lalu. “Saya ingin mengonfirmasi bahwa dia memegang status penduduk tetap Malaysia tetapi bukan warga Malaysia. Dia diberi penghargaan status tetap lima tahun lalu sebelum saya menjadi Menteri Dalam Negeri,” ujar Zahid seperti disiarkan sejumlah media di Malaysia.

Namun demikian, Zahid menegaskan, pihak Malaysia siap membantu India untuk melakukan investigasi terhadap President The Islamic Research Foundation tersebut. “Jika ada permintaan untuk bantuan kami, kami akan memberikan bantaun penuh kepada India,” katanya.

Minggu lalu Zakir berkata kepada pemerintah India untuk mencarinya di Malaysia setelah mereka minta bantuan interpol terkait investigasi terorisme terhadapnya. Zakir menuduh pihak berwenang India memiliki standar ganda.

Di negara asalnya, India, otoritas terkait juga mengincar dan mencoba menghubungkannya dengan teroris. Sementara beberapa waktu lalu di Malaysia, sejumlah aktivis menilai Zakir sebagai ancaman nasional. Mereka pun menggugat Pemerintah Malaysia yang dinilai menampung Zakir Naik.

Namun, semua tudingan itu telah dibantah Zakir Naik. Pada pertengahan 2016, seperti dikutip the Hindu, Zakir Naik menegaskan, “Pernyataan saya telah diterjemahkan di luar konteks. Ada setengah kalimat saya dan dipelintir. Saya adalah pembawa pesan perdamaian. Adalah hal sangat dikecam apakah itu Muslim atau non-Muslim melancarkan serangan teror kepada sesama umat manusia. Saya tidak pernah mendukung hal itu,” katanya. (hud,rep,t-in)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry