LAWAN DIABETES-Kasubdit Diabetes & gangguan Metabolik Kementrian Kesehatan RI, Dyah Erti Mustikawati , MPH (tengah), Ketua PERSAGI DPD jatim, Agus Sri Wardoyo (tiga dari kiri), Pakar Kesehatan Grace Judio Kahl, Perwakilan dari PT KALBE, Yunita Chandrawati (kiri) menjadi pembicara dalam seminar "Gerakan Indonesia Lawan Diabetes" di Surabaya, Minggu (23/07/2017)

SURABAYA | duta.co – Idiom penyakit diabetes adalah penyakit turunan memang benar. Tapi kenyataannya kini berbalik, hanya 20 persen penderita diabetes karena faktor  turunan dari keluarganya. Justru yang terbanyak penderita diabetes yakni 80 persen karena faktor gaya hidup, pola makan tidak seimbang dan malas berolahraga.

Indonesia salah satu Negara yang masuk katagori rawan meledaknya penderita diabetes. Upaya memerangi penyakit Diabetes perlu dilakukan secara konsinten dan menyeluruh mengingat Indonesia sudah menduduki peringkat ke -7 untuk populasi penderita Diabetes tertinggi di dunia.

Dyah Erti Mustikawati , MPH Kasubdit Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik Kementerian Kesehatan mengatakan data IDF penderita diabetes di Indonesia terus meningkat. Tahun 2013 tercatat 9 juta orang menderita diabetes, tahun 2016 meningkat menjadi 10 juta.

“Parahnya hanya 1/3 penderita yang tahu bahwa dirinya menderita diabetes. Masih banyak penderita yang tidak tahu karena cuek dan tidak pernah chek kesehatannya. Dan ketika berobat, sudah terjadi komplikasi dengan penyakit lain, lebih sulit penanganannya,” jelasnya disela Gerakan Indonesia Lawan Diabetes 2017 oleh Diabetasel produksi PT Kalbe di Sheraton kemarin, Minggu 23/07/17.

Dyah menambahkan diabetes jenis penyakit katagori silent killer atau silent deseas. Dimana gejala awal tidak pernah terasa, apalagi bila penderita tidak peduli dan rutin melakukan chek kesehatan. Diperparah dengan pola hidup yang tidak sehat dengan banyak makan karbohidrat, gula dan sedikit makan sayur dan buah serta mager (malas gerak) olahraga.

“Tidak heran kalau makin banyak usia muda yang terkena diabetes. Bahkan ada usia 13 tahun sudah terkena diabetes karena obesitas, asupan sayur dan buah yang sangat kurang sementara makanan instan dan junk food yang lebih banyak,” jelasnya.

CHEK GULA DARAH: Peserta kampanye Indonesia Lawan Diabetes 2017 sedang chek gula darah yang disediakan antisipasi penderita diabetes sejak dini.  (duta.co/wiwik)

Yunita Chandrawati, Brand Manager Diabetaseol PT Kalbe mengatakan susu diabetasol nutrisinya sesuai buat mencegah dan menjaga kesehatan penderita diabetes. Dalam hal ini, susu diabetasol sebagai makanan pengganti dan menambah asupan gizi seimbang agar tidak terkena diabetes ataupun menjaga gula darah yang sudah terkena diabetes.

“Penderita diabetes harus memahami bahwa asupan makanan yang masuk ke tubuhnya harus disesuaikan dengan kebutuhan, bukan karena suka dengan makanan tersebut sehingga berlebih nutrisinya,” jelasnya.

Pakar kesehatan dr. Grace Judio-Kahl, Msc, MH, Cht mengatakan satu umum namun belum banyak dipahami masyarakat adalah adiksi karbohidrat yang mudah memacu kadar gula dalam darah. Pada negara berkembang, konsumsi karbohidrat 70-80 persen dari total kalori. Dapat dipahami sebab sumber makanan mengandung karbohidrat  harganya lebih terjangkau dibandingkan sumber  makanan yang mengandung protein dan lemak.

”Jenis karbohidrat  sederhana mudah dipecah karena struktur kimianya yang sederhana .Pemeahan in dapat berlangsung dalam waktu singkat dan cepat diserap tubuh. Akibatnya kadar gula darah dapat dengan naik denga segera,hanya beberapa saat setelah mengkonsumsinya. Cognitive Behaviour Therapy dengan Traffic Light Rules salah satu teknik memutuskan rantai adiksi  karbohidrat sederhana ,”jelas Dr.Grace.

Penerapannya ada tiga makanan yang masuk katagori merah, kuning dan hijau. Merah, makanan tidak boleh banyak dimakan karena mudah menaikkan gula darah seperti nasi. Harus diganti dengan nasi merah yang lebih lambat dan menyehatkan. Kuning, makanan yang boleh sesekali dimakan karena bisa menyebabkan gula darah naik.  Sementara makanan hijau, yang boleh dimakan  yakni sayuran dan buah seperti ikan, telur yang mengandung protein dan nutrisi berguna bagi tubuh manusia dalam jumlah takaran wajar.

“Yaitu bagaimana menjalani gaya hidup sehat melalui pengaturan pola makan, olahraga yang sesuai untuk diabetes dan keseimbangan jiwa, dilengkapi dengan tools penggambaran traffic  light diabetic method (merah oranye hijau) yang  mudah dipahami. Warna merah menunjukkan perigatan untuk hal-hal yang perlu dihindari,warna orange menunjukkan hal-hal yang dapat dilakukan sesekal dan warna hijau menunjukkan hal-hal bagus untuk dilakukan,” ujar Grace.

Diny Elvirani Group Business Unit Special Nedss and Healthy Lifestyle,Kalbe Nutritionals menambahkan ’’Sejalan visi dan misi PT Kalbe membantu meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia menuju kehidupan lebih baik, PT Kalbe melalui salah satu produknya yang merupakan pemimpin pasar dalam kategori pangan nutrisi utuk diabetes, menggalang kampanye gerakan Indonesia lawan Diabetes sebagai wujud komitmennya memerangi Diabetes di Indonesia,secara konsisten di setiap tahunnya,’’jelasnya.

Gerakan Indonesia lawan diabetes, program kemitraan antara pt kalbe dengan kementrian  kesehatan ri, berupa seminar edukasi diabetes  baik kepada masyarakat awam maupun tenaga medis. Berdasarkan data riskesdas tahun 2013,diabetes merupakan  pembunuh nomor tiga  di Indonesia setelah jantung dan stroke.

Statistik prevalensi  penderita diabetes di Indonesia  berdasarkan kelompok usia menunjukkan bahwa 2 dari 100 penderita,berusia antara 25-34 tahun. Sementara 48% penderita diabetes berasal dari kalangan diabetes.Fakta ini menunjukkan ahwa diabetes sudah mulai menyerang golongan masyarakat usia produktif dan tingkat pemahaman akan gejala dan bahaya diabetes,masih sangat rendah.

Seminar edukasi untuk kalangan medis yang diadakan kampanye Indonesia lawan diabetes persembahan PT Kalbe,tahun ini merupakan kelanjutan dari acara edukasi medis tahun lalu,dimana tema tahu ini adalah “Medical Diabetic Nutrition Therapy Through Cognitive Management  Treatment with Traffic Light Diabetic Method’.

Seminar edukasi medis tahun ini akan mengupas seara detil aplikasi edukasi diabetes menyeluruh, sehingga setelah acara ini para rekan medis diharapkan dengan mudah dapat melaukan edukasi terhadap pasiennya.

Data Riskesdas tahun 2013 juga menunjukkan bahwa faktor peyebab kematian akibat penyakit tidak menula seperti diabetes terjadi karena gaya hidup yang tidak sehat. Merujuk dari data tersebut,semiar edukasi gerakan Indonesia lawan diabetes akan meghadirkan narasumber dengan tema berbeda. (imm)