A.Naila, salah satu siswa baru SMPN 19 menunjukkan hasil karyanya untuk dibacakan di depan teman-teman barunya saat LOS, Senin (17/7). DUTA.co/endang

 

Layanan Orientasi Siswa (LOS) bagi siswa baru baik SD, SMP dan SMA mulai digelar di hari pertama masuk sekolah, Senin (17/7). Ada banyak kegiatan dilakukan agar LOS lebih bermakna, berguna dan tanpa kekerasan. Seperti yang dilakukan SMPN 19 Surabaya.

Sekolah yang berlokasi di Jalan Arif Rahmad Hakim itu menggelar sesuatu yang bisa menumbuhkan rasa percaya diri.  Selama tiga hari mulai Senin hingga Rabu (19/7) sekolah kawasan SMP Negeri Wilayah Timur itu meluncurkan kegiatan baru dalam Layanan OrientasiSiswa (LOS), yang selama ini belum pernah dimunculkan.

Nama kegiatan tersebut bertajuk Siswa Baru Tampil Beda (SBTB). Kegiatan itu melibatkan semua siswa baru yang berjumlah 456  orang yang bertujuan memberikan rasa percaya diri kepada semua siswa baru, bahwa dirinya telah memasuki jenjang sekolah menengah, yang sebelumnya adalah jenjang sekolah dasar.

Kepala Sekolah SMP Negeri 19, Drs.Shahibur Rachman,M.Pd, menjelaskan semua siswa dan siswi baru diberi naskah bacaan, yakni judulnya Mengejar Cita-Cita. Dari buku bacaan tersebut, siswa yang dibagi dalam 12 gugus atau kelas itu harus meresume buku yang telah dibacanya. Mereka satu persatu disuruh membaca kembali di depan kelas. Bahkan sebelumnya, panitia LOS meminta beberapa perwakilan untuk membacakannya di depan semua siswa baru yang berkumpul di halaman sekolah.

Uniknya, resume itu ditulis dalam empat bahasa berbeda yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Jawa dan Bahasa Suroboyoan. “Semua siswa-siswi wajib tampil di depan kelas, dengan pilihan bahasa yang berbeda-beda. Di sinilah namanya kegiatan SBTB, tidak menutup kemungkinan waktu jenjang Sekolah Dasar para siswa-siswi punya potensi untuk empat bahasa tersebut,” kata Shahibur Rachman.

Menurut Shahibur Rachman mantan Kepsek SMP Negeri 27 dan 37 Surabaya ini, kegiatan ini baru pertama kali dilakukan di Sekolah SMP, setelah pihaknya bersama dewan guru mengkaji peiaksanaan LOS dari tahun ke tahun.  ”Dari Kegiatan SBTB ini , pihak sekolah sudah bisa melihat potensi anak didik sejak dini dalam berbagai aspek. Mulai membaca, menulis, merangkum kemudian presentasi di depan kelas,” ujarnya.

Shahibur Rachman menjelaskan setelah tampil di depan kelas, maka mereka setiap wakil dari gugus akan melakukan SBTB di depan seluruh siswa-siswi baru. Sudah tentu mereka dilatih berani dan punya rasa percaya diri yang tinggi.

Pada pelaksanaan ini para siswa-siswi diberi dua lembar kertas, yang satu berisi teks bacaan untuk dibawa pulang sebagai bahan diskusi dengan orangtua/wali murid, dengan tujuan terjadi komunikasi awa|, apa yang diperoleh putra-putrinya ketika mengikuti LOS.

Sedang lembar yang satu di kumpulkan kepada Wali Kelas, selanjutnya di bukukan diletakkan di Perpustakaan, sebagai dokumen suatu saat kelak akan di baca ulang oleh mereka (para siswa-siswi) tentang apa yang sudah dituiis tentang SBTB tersebut.

Nantinya, hasil resume siswa baru ini, akan dibukukan sebagai sebuah kenang-kenangan yang akan melekat pada ingatan siswa selamanya. (end)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry