MADIUN | duta.co – Ada rasa manis berpadu agak asam, itulah paduan rasa brownies dengan brem. Rasa kue ini legit dan lembut saat dikunyah dalam mulut. Hasilnya, paduan itu diberi nama ‘Chokoloko’, nama dipilih pihak Hotel Aston Madiun.
“Nama Chokoloko disesuaikan dengan bahan dan bentuk kue ini, bahannya dari gula pasir, mentega, telur, susu, dan kacang sebagai bahan brownies berwarna cokelat. Lalu, dicampur brem, makanan khas Kabupaten Madiun telah dihaluskan,” jelas General Manajer Hotel Aston Madiun Agus Setyo Purnomo,” Sabtu (25/3).
Brem sendiri memiliki rasa asam karena hasil dari fermentasi ketan. Adonan telah jadi akhirnya dibentuk lokomotif dengan panjang 1,5 meter, lebar 60 cm dan tinggi 80 cm. Karena itulah kata “Loko” disisipkan pada kue dan kue dipajang selama 3-4 hari, selanjutnya dibagikan ke panti asuhan.
Menurutnya pembuatan kue ini untuk memunculkan kuliner baru dari produk telah ada. Sebab, brem merupakan makanan telah banyak diproduksi di Kabupaten Madiun. Di Kota Madiun itu juga berdiri pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, yakni PT Industri Kereta Indonesia (Persero). Nilai lokal inilah ingin ditonjolkan.
“Produksi brem dari waktu ke waktu terus menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,’ mengetahui kondisi produksi itulah. Kami terus mendorong brem terus berkembang, dalam kegiatan ini kami dibantu produsen brem di Desa Kaliabu, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun,” jelasnya lagi.
Ia mengatakan pembuatan ‘Chokoloko’ merupakan proyek coba-coba, jika minat warga terhadap produk itu tinggi, chef Hotel Aston siap memproduksi dalam jumlah banyak. ‘Chokoloko’ juga bakal masuk dalam daftar menu restoran di Hotel Aston.
Kemunculan ‘Chokoloko’ memberi kesan tersendiri bagi tamu hotel dan pengunjung datang. “Kue ini memiliki rasa berbeda dibanding dengan brownies umumnya berasa manis dan cokelat. “Inovasi luar biasa, makanan khas daerah dipadu kue manis bercampur asam, serasa kue tiga rasa,’’ ujar Yeny salah satu pengunjung. (ags)
