DIMAKAMKAN : Jenasah Achmad Wahyu Sobirin saat dimakamkan di TPU Desa Mondo Kecamatan Mojo (duta.co/Nanang Priyo)

KEDIRI| duta.co – Melalui media sosial, akhirnya sekira pukul 22.30wib sepasang suami istri mendatangi Kamar Jenazah RS. Polda Bhayangkara Kediri, mengaku kehilangan adiknya.
Usai melihat jenazah ditemukan di tengah lahan tebu milik Hj. Masamah, warga RT. 02 RW. 01 Desa Kandat Kabupaten Kediri, Habibah (30) Desa Mondo Kecamatan Mojo ini tak kuasa menahan kesedihan melihat adik kandungnya terbujur kaku,
Dari pengakuannya, jenazah pertamakali ditemukan Karni (58) warga RT. 03 RW. 02 Desa Kandat Kabupaten Kediri, sehari – harinya sebagai buruh tani hendak mencari rumput. Adalah adiknya bernama Achmad Wahyu Sobirin (26) telah beberapa hari tidak pulang, karena dia bekerja penjaga persewaan PlayStation di Dusun Jimbun Desa Pule Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri.
Dengan diketahuinya identitas korban, jajaran Satreskrim Polres Kediri langsung mengembangkan kasus ini. Dijelaskan Kasat Reskrim, AKP Hanif Fatih Wicaksono bahwa korban menjadi korban kekerasan baik dengan benda tumpul maupun dibakar.
“Kami masih selidiki kasus ini, saat ini anggota kami kerahkan untuk mendapatkan keterangan untuk menangkap pelaku,” jelasnya.
Selanjutnya, pada Kamis (25/1) pada pukul 09.00wib, jenazah Achmad Wahyu Sobirin, dimakamkan diantara makam kedua orangtuanya. Atas kejadian ini, pihak keluarga meminta pihak Kepolisian segera menangkap pelaku dan menjatuhkan hukuman mati karena telah bertindak keji.
“Kami minta jika pelakunya tertangkap agar dihukum mati saja,” jelas salah satu anggota keluarga ditemui usai pemakaman.
Hingga berita ini diturunkan, jajaran Satreskrim masih mencari keterangan atas keberadaan korban sebagai penjaga PS, berada tidak jauh dari perempatan Jl. Raya Jimbun. Diduga kuat, korban sebelum dibuang ke tengah lahan tebu, sebelumnya sengaja disiksa dengan cara dipukul dan dibakar karena ditemukan tanda – tanda tersebut. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry