BENTROK DI AL-AQSA: Bentrokan dengan polisi Israel di depan Masjid Al Aqsa yang Minggu (23/7) kemarin menewaskan dua warga Palestina.(reuters)

GAZA | duta.co – Konflik di sekitar Masjid Al-Aqsa masih berlanjut dan menyebabkan beberapa orang kehilangan nyawanya. Minggu (23/7),l ditemukan lagi dua jasad warga Palestina, sehingga total korban tewas mencapai lima orang.

Bentrokan bermula ketika tiga pemuda Palestina menyerang pasukan penjaga Israel dua pekan lalu di kompleks Masjid Al-Aqsa yang mengakibatkan ditutupnya masjid suci ketiga umat Islam itu oleh pasukan Negeri Zionis. Protes merebak dan pada Jumat kemarin, kerumunan massa pecah dan bentrok dengan pasukan keamanan Israel yang mengakibatkan tewasnya tiga warga Israel.

Di hari yang sama, seorang pemuda Palestina berusia 19 tahun membunuh tiga pemukim Israel di Tepi Barat.

Dilansir dari AFP, Minggu (23/7), insiden tewasnya dua warga Palestina terjadi ketika pasukan Zionis berusaha menyegel rumah pelaku pembunuhan tiga pemukim Israel. Mereka menyiapkan buldozer untuk meratakan rumah tersebut.

Sementara itu, warga Palestina lainnya melawan dan melempari tentara menggunakan batu serta bom molotov.

Penyegelan dan penghancuran rumah merupakan bentuk hukuman yang kerap dilakukan Israel bagi pelaku kekerasan dan keluarga mereka. Israel menganggap hal tersebut sebagai pencegahan yang paling efektif, kendati kerap mendapat kecaman dari aktivis sayap kanan.

Selain itu, polisi mengirimkan pasukan anti huru-hara guna mengatasi kericuhan juga terjadi di Yerusalem timur dan di permukiman warga Palestina di Tepi Barat.

Di perbatasan Tepi Barat dan Yerusalem, tepatnya di Qalandiya, setidaknya delapan warga Palestina terluka dan satu lainnya tewas akibat luka parah yang dideritanya saat bentrok di Yerusalem Timur.

“Korban tewas adalah Oday Nawajaa, berusia 17 tahun. Dia tewas tertembak tentara Israel di Al-Azariya,” demikian dikutip dari pernyataan Kementerian Kesehatan Palestina.

 

RI Minta AS Tekan Israel

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menelepon mitranya, Menlu Amerika Serikat Rex Tillerson, untuk membahas konflik di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem Timur. Pembicaraan ini dilakukan Sabtu (22/7) pukul 22.30 WIB.

Dalam pembicaraannya dengan Tillerson, Retno meminta AS mendesak Israel menghentikan pembatasan beribadah di Masjid Al-Aqsa.

“Indonesia meminta agar Amerika Serikat mendesak Israel menghentikan pembatasan beribadah dan tindakan kekerasan di Masjid Al-Aqsa,” ujar Retno, dikutip dari pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia, Minggu (23/7).

Retno menuturkan, Indonesia sangat khawatir dengan semakin memburuknya situasi di sana. Tindak kekerasan oleh pasukan keamanan Israel dalam beberapa waktu terakhir mengakibatkan lima orang tewas dan lebih dari seratus terluka.

Indonesia, sambung Retno mengutuk tewasnya tiga pemuda Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa dan dua lainnya di Tepi Barat. “Penurunan eskalasi penting sekali dilakukan untuk mencegah situasi semakin memburuk,” imbuh Retno.

Sementara itu, Tillerson juga menyampaikan hal senada dengan Retno. Negeri Paman Sam itu juga khawatir atas situasi yang terjadi di kompleks Masjid Al-Aqsa. Mantan bos Exxon itu menuturkan negaranya telah menegaskan agar status quo Masjid Al-Aqsa penting dan tetap dipelihara.

Selain dengan Menlu AS, mantan Duta Besar RI untuk Belanda ini juga telah melakukan komunikasi intensif dengan Menlu Yordania, Palestina, Turki dan Sekjen OKI agar situasi di Kompleks Al Aqsa tidak memburuk, serta kegiatan beribadah dapat segera dipulihkan.

Intensitas diplomasi Indonesia juga ditingkatkan di beberapa perwakilan, antara lain di Baku, Amman, Washington DC, dan New York guna mengirim pesan yang kuat dan menyampaikan posisi Indonesia mengenai situasi di kompleks Masjid Al-Aqsa. afp, rtr, mer

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry