JAKARTA | duta.co – Rival terkuat calon petahana Pilgub Jatim, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) tetap Mensos Khofifah Indar Parawansa. Hal itu juga terlihat dari rilis Lembaga Poltracking yang baru saja mengadakan survei tentang peta pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur 2018. Hasilnya, Khofifah Indar Parawansa jadi cagub paling populer sementara Saifullah Yusuf (Gus Ipul) unggul di elektabilitas.

Survei dilakukan dalam kurun 19 sampai 25 Mei 2017 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Responden dalam survei ini berjumlah 800 orang dan margin of error plus minus 3,5 persen dengan tingkat kepuasan 95 persen.

Hasilnya, Khofifah Indar Parawansa tercatat sebagai cagub paling populer dengan popularitas 76 persen. Disusul kemudian Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Tri Rismaharini (Risma) 70 persen dan Abdullah Azwar Anas 25 persen.

Poltracking kemudian melakukan simulasi jika Pilgub Jatim diikuti 18 kandidat. Hasilnya Saifullah Yusuf memiliki elektabilitas 31,27 persen. Adapun Abdullah Azwar Anas memiliki elektabilitas 22,81 persen sebagai kandidat wakil gubernur.

Simulasi juga dilakukan jika Pilgub Jatim hanya diikuti 4 kandidat. Hasilnya elektabilitas Gus Ipul tercatat sebesar 32,29 persen disusul Tri Rismaharini 27,08 persen, Khofifah Indar Parawansa 19,11 persen dan Abdullah Azwar Anas 8,47 persen.

Saifullah Yusuf merupakan figur kandidat yang paling dipersepsikan publik mampu memimpin dan religius atau alim. Sementara Tri Rismaharini dipersepsikan publik sebagai figur yang peduli dan merakyat, jujur dan antikorupsi, berprestasi, berani dan tegas, kreatif dan inovatif dan cerdas serta pintar,” kata Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda saat pemaparan hasil survei di Hotel Morrissey Jl KH Wahid Hasyim No 70 Menteng Jakarta Pusat, Minggu (11/6/2017).

Sementara Abdullah Azwar Anas paling menonjol elektabilitasnya sebagai calon wakil gubernur. Namun Hanta mengingatkan, karena Pilgub Jatim masih akan berlangsung 2018 nanti, potensi pergeseran pemilih masih mungkin terjadi.

“Artinya peta politik Jawa Timur masih dinamis,” kata Hanta.

Calon Gerindra-PAN-PKS

Hingga saat ini baru Gus Ipul yang menyatakan siap maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2018 mendatang. Gus Ipul diusung PKB. Saar ini Partai Gerindra mulai melirik Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa sebagai bakal cagub dan mengajak PAN dan PKS berkoalisi.

“Kita mencoba mencari calon alternatif di luar nama yang sudah beredar. Gus Ipul kan namanya sudah beredar sebagai Calon Gubernur Jawa Timur di Pilgub 2018,” kata Anwar Sadad, Sekretaris DPD Partai Gerindra Jawa Timur, kemarin.

Gerindra sebelumnya merupakan salah satu partai pengusung pasangan Soekarwo dan Gus Ipul dalam pilgub Jatim selama dua periode. Sadad menyebut saat ini partainya mulai melirik nama lain seperti Khofifah yang juga dijagokan di Pilgub Jatim.

“Bukan tanpa pertimbangan kita mencari alternatif calon lain di luar Gus Ipul. Kami melihat ada arus besar, agar pemilihan gubernur ini tidak hanya satu pasangan calon saja, biar demokrasi berkembang dengan baik,” katanya.

“Ternyata di masyarakat juga ada nama-nama lain di luar Gus Ipul, ada Bu Khofifah. Saya kira itu suara dan aspirasi dari masyarakat, yang mestinya menjadi pertimbangan bagi partai politik,” terangnya.

Sadad menambahkan, untuk mengusung calon di luar Gus Ipul, Gerindra sudah berupaya melakukan komunikasi dengan partai lainnya yakni, PAN dan PKS.

“Kita sudah komunikasi dengan PAN dan PKS. Memang ada arah untuk mengusung (cagub) sendiri di luar Gus Ipul,” ujarnya.

Meski ada pembicaraan dengan PAN dan PKS, kata Sadad,sampai sekarang masih belum memunculkan satu nama cagub.

“Sampai hari ini namanya (cagub) masih kita simpan. Tapi namanya di luar yang yang sudah beredar. Sekarang yang namanya sudah beredar kan baru Gus Ipul,” jelasnya.

Dihubungi terpisah, pengurus DPW PAN Jatim Agus Maimun, membenarkan sudah ada komunikasi dengan Gerindra untuk membahas calon gubernur. PAN juga sepakat dengan tidak adanya calon tunggal.

“Di Jawa Timur pada prinsipnya agar pemilihan gubernur berjalan lancar, secara damai dan memakai nilai-nilai demokrasi yang mengedepankan substansi bukan prosedural. Dan output dari pilgub ini benar-benar memilih pemimpin yang membawa kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Agus menambahkan dalam pembicaraan itu Gerindra berharap dapat mengusung calon sendiri di luar Gus Ipul. Namun, hingga saat ini nama yang akan diusung belum mengerucut.

“Gerindra memang mau mengusung, tapi kita belum tahu juga (siapa cagub). Prinsipnya, kita berkomunikasi dengan semua partai,” tuturnya.

Agus mengaku PAN juga membuka komunikasi dengan partai lain, termasuk dengan PKB partai yang mengusung Gus Ipul sebagai cagub di Pilgub 2018. Dia menyebut sudah ada beberapa rencana silaturahmi dengan partai lain.

“Dengan Gus Ipul dan PKB kita sudah komunikasi pada beberapa minggu lalu. Juga ada rencana kunjungan dari PKB dan Gus Ipul ke PAN. Cuma, di internal partai kami banyak kegiatan, sehingga sampai sekarang belum cocok waktunya. Tapi prinsipnya, kita menerima kunjungan dari siapa pun,” tandas Agus. * hud, ud

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry