YOGYAKARTA | duta.co – Khatib Ichsan Nuriansah Bajuri menjawab tuduhan khotbahnya provokatif. Dia menduga ada pihak yang memprovokasi terkait isi khotbahnya saat salat ied dengan menyebut banyak jamaah meninggalkan salat Idul Fitri di Alun-alun Gunungkidul, Wonosari, DIY, sebab belum tentu hal itu karena mereka mempermasalahkan materi khotbahnya.

Saat khotbah salat Idul Fitri, Ichsan memang menyinggung kasus mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Tapi maksudnya hanya sebagai contoh saja. Bukan materi khotbah yang sebenarnya.

“Belum tentu karena khotbah. Saya tidak tahu, apakah karena mereka memiliki keperluan atau karena aspek yang lain. Jadi bukan semata-mata karena materi khotbah,” kata Ichsan saat dihubungi, Rabu (28/6/2017).

Ichsan mengaku heran khotbahnya menjadi polemik. Menurut dia, isi khotbahnya yang ramai diperbincangkan itu dipotong-potong.

“Ya saya heran saja. Saya heran, kok jadi seperti itu, (khotbah saya) dipotong-potong seperti itu,” ujarnya.

Menurut Ichsan, tidak benar semua jemaah bubar dan meninggalkannya saat berkhotbah. Jemaah yang bubar, kata Ichsan, hanya sebagian kecil.

“Jadi begini, kalau yang diberitakan itu jemaah bubar itu sebenarnya salah. Karena yang bubar itu tidak sampai 5 persen. Kata-kata bubar itu kok sepertinya bubar semua, padahal yang masih bertahan banyak sekali,” ungkapnya.

Termasuk pembahasan soal kasus penistaan agama oleh Ahok. Menurut Ichsan, pembahasan itu hanya pembukaan atas materi persatuan dan kesatuan Indonesia yang ingin disampaikannya. “Mengenai Ahok dan masalahnya itu, saya sebenarnya hanya kilas balik,” tuturnya.

Ichsan menyebut hanya ingin berseru agar masyarakat menghentikan segala kebencian dan perpecahan yang saat ini muncul di tengah-tengah masyarakat. “Hentikan segala macam kebencian, perpecahan bangsa Indonesia. Karena kita bersaudara, makanya kita harus bersatu,” tuturnya. (det, wis)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry